Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang 600 Roket dari Gaza, Israel Bakal Terus Menyerbu

Kompas.com - 05/05/2019, 22:11 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pasukannya akan terus menggempur elemen teroris di Gaza.

Komentarnya di pertemuan kabinet pada Minggu (5/5/2019) pagi itu menyusul serangan gerilyawan di wilayah kantong yang telah menembakkan 600 roket ke Israel.

"Hamas memikul tanggung jawab tidak hanya untuk serangan dan tindakannya sendiri," ujarnya.

Baca juga: Gedung Kantor Berita Turki di Gaza Dibom Israel, Erdogan Meradang

"Mereka akan mendapat yang sangat berat untuk ini," imbuhnya, seperti dikutip dari CNN.

Dia meminta militer untuk menyiapkan tank, pasukan artileri dan infanteri guna memperkuat pasukan yang sudah dikerahkan di dekat Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejauh ini merespons gempuran roket dengan serangan udara terhadap 260 target di Gaza.

Laporan AFP menyebutkan, ada 9 warga Palestina yang tewas terkait pertempuran terbaru antara dua kubu itu, yang dimulai pada Sabtu (4/5/2019). Korban tewas termasuk tiga gerilyawan.

Israel membantah laporan tentang kematian seorang perempuan hamil dan bayi terkait serangannya ke Gaza. Otoritas justru menyalahkan kelompok itu.

Sebanyak tiga orang tewas dalam serangan roket Gaza di Israel selatan. Satu orang dikonfirmasi oleh pihak berwenang sebagai warga Israel.

Namun, polisi belum menyebutkan kewarganegaraan dua orang lainnya.

Sementara korban tewas dari Palestina termasuk komandan sayap bersenjata Hamas.

Israel menargetkannya karena perannya dalam mentransfer uang dari Iran ke kelompok militan di Jalur Gaza.

Militer Israel menyatakan, tank dan pesawat telah mengenai 260 sasaran di Gaza.

Baca juga: Sebanyak 90 Roket Ditembakkan dari Wilayah Gaza ke Israel

Sasaran termasuk terowongan yang membentang dari Gaza selatan ke wilayah Israel. Dua gedung bertingkat di Kota Gaza juga hancur.

Israel mengklaim, salah satu bangunan termasuk kantor intelijen dan keamanan militer Hamas.

Sementara pemerintah Turki mengatakan kantor berita negara Anadolu yang memiliki kantor di gedung itu terdampak akibat serangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com