Ahli Rukyat Saudi Sebut 1 Ramadhan Dimulai Senin 6 Mei 2019

RIYADH, KOMPAS.com - Ahli rukyat Arab Saudi menyatakan, tidak ada kemunculan hilal bulan Ramadhan pada Sabtu (4/5/2019).

Dengan begitu, jutaan Muslim di seluruh dunia akan memulai bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah atau tahun 2019 pada Senin (5/5/2019).

Seperti diketahui, umat Islam mengikuti kalender lunar dan metodologi pengamatan bulan secara tradisional.

Baca juga: Memahami Hilal dan Metode Rukyah, Penanda Awal Bulan Ramadhan

Dengan begitu, awal Ramadhan di berbagai negara bisa berbeda satu atau dua hari.

Dikutip dari Arab News, Sabtu (4/5/2019), tahun ini Ramadhan akan jatuh pada musim panas yang panjang bagi Muslim di belahan bumi utara.

Menteri Arab Saudi untuk urusan Islam, Abdullatif Al-Asheikh, menyatakan lebih dari 4.000 ulama akan dipekerjakan selama Ramadhan.

Selain itu, 1.100 imam akan dipilih untuk memimpin sholat Tarawih.

Dia menambahkan, lebih dari 2.400 masjid telah direnovasi dan 221 masjid baru dibuka sebelum Ramadhan.

Terkait Ramadhan, pasukan keamanan Saudi sudah menyelesaikan persiapan untuk musim umroh sebagai upaya layanan terbaik selama bulan suci.

Asisten komandan pasukan keamanan umroh Mohammed Al-Ahmadi mengatakan, staf dilatih khusus agar lebih mudah bagi mereka untuk mengelola kerumunan besar yang berkumpul di Masjidil Haram di Mekah.

Baca juga: Drugdag, Tradisi Pukul Bedug Sambut Ramadhan ala Keraton Cirebon

Selain Saudi, Singapura dan Malaysia juga akan memulai bulan suci Ramadahan pada Senin (6/5/2019).

Dewan Agama Islam Singapura (MUIS)m encatat, perhitungan astronomi yang disepakati negara anggota Pertemuan Informasi Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Laporan Straits Times menyebutkan, Ramadhan muncul pada Minggu malam setelah matahari terbenam sekitar 26 menit.