KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal dengan Madame Tussaud? Namanya terpampang dalam museum patung lilin yang menampung tokoh-tokoh terkenal.
Meski berbakat, namun perempuan bernama asli Marie Grosholtz ini harus melewati masa lalu yang kelam dan penuh darah.
Ibunya merupakan seorang janda yang bekerja sebagai asisten rumah tangga pembuat lilin dan pakar anatomi ternama Philppe Curtius di Berne, Swiss.
Marie pun akhirnya diadopsi oleh Curtius, yang gemar membuat pemodelan dari lilin.
Baca juga: Menginap di Museum Madame Tussauds, Berani?
Ketika Curtius mendapat posisi yang lebih bergengsi di Paris, dia membawa Marie dan ibunya ke kota tersebut. Saat itu, usia Marie baru enam tahun.
Seiring bertambahnya usia, Marie mampu bergaul di antara masyarakat kelas karena kesuksesan Curtius.
Dia bahkan bertemu dengan Raja Louis XVI. Pada 1780-an, Marie diperkerjakan sebagai guru seni oleh saudara perempuan sang raja, Madame Elizabeth.
Meski demikian, pergaulannya dengan lingkaran kerajaan hampir saja membuatnya kehilangan nyawa.
Setelah Revolusi Perancis pecah, dia dianggap sebagai simpatisan kerajaan dan ditahan di penjara selama tiga bulan.
After King Louis XVI was executed, Madame Tussaud was ordered by the Revolutionary Convention to make a cast of his severed head. pic.twitter.com/HSUQKQdyeG
— OMGFacts (@OMGFacts) 20 Januari 2019
Rambutnya dicukur, dan nyawa Marie hanya tinggal menunggu dieksekusi. Dia diselamatkan oleh Jean-Marie Collot d'Herbois, seorang revolusioner terkemuka yang adalah teman Curtius.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.