Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simbol Sah Kekuasaannya, Inilah 5 Pusaka Raja Thailand

Kompas.com - 04/05/2019, 14:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Sabtu ini (4/5/2019), Raja Thailand Maha Vajiralongkorn bakal menjalani serangkaian ritual sebagai bagian dari proses penobatannya.

Setelah menjalani ritual penyucian dengan mandi dari air yang dikumpulkan dari seluruh mata air di Thailand dan diberikati, Raja Vajiralongkorn bakal menerima pusaka kerajaan.

Pusaka itu selain merupakan lambang seorang raja, juga menyimbolkan kekuasaannya yang sah. Diwartakan Reuters, terdapat lima benda pusaka kerajaan.

Baca juga: Akhirnya, Maha Vajiralongkorn Resmi sebagai Raja Thailand

Item pusaka itu pertama kali diperkenalkan saat upacara penobatan Raja Buddha Yod Fa Chulalok, dikenal sebagai Rama I, dengan gabungan tradisi Buddha dan Hindu.

Berikut merupakan nama dari kelima benda pusaka kerajaan yang bakal diberikan kepada Raja Vajiralongkorn yang nantinya bakal bergelar Rama X dari Dinasti Chakri.

1. Mahkota Agung Kemenangan (Phra Maha Phichai Mongkut)

Mahkota merupakan elemen terpenting dari seluruh pusaka kerajaan. Dihiasi dengan berlian dalam enamel emas, mahkota itu mempunyai tinggi 66 cm dan berat 7,3 kg.

Di ujung mahkota berbentuk kerucut tersebut terdapat sebuah berlian besar yang berasal dari Kolkata, India, yang bernama Phra Maha Wichian Mani.

Di awal Dinasti Chakri berkuasa, Raja Rama I hingga Rama III menempatkan mahkota itu di sisi mereka setelah menerimanya hingga Thailand lebih terbuka dengan dunia Barat.

Sejak saat itu, Raja Rama IV memulai praktik mengenakan mahkota di kepalanya supaya sejalan dengan gagasan dunia Barat tentang apa yang disebut kerajaan.

Mahkota Phichai Mongkut itu merupakan simbol dari Gunung Meru, tempat Dewa Indra dalam mitologi Hindu bertakhta. Sementara beratnya mewakili beban yang harus ditanggung seorang raja.

2. Pedang Kemenangan (Phra Saeng Khan Chaisi)

Pedang itu diyakini merupakan pedang kuno dari Kekaisaran Khmer yang hilang di dasar danau di Siam (kini Thailand), dan ditemukan nelayan sebelum dipersembahkan kepada Raja Rama I.

Raja kemudian memerintahkan supaya pedang itu mendapat pembaruan dengan menambahkan enamel emas di bagian gagang serta sarungnya, dan diberi nama Phra Saeng Khan Chaisi.

Panjang pedang itu mencapai 89,8 cm, termasuk mata pisau 64,5 cm serta berbobot 1,9 kg. Pedang itu melambangkan kemampuan Raja Thailand dalam melindungi rakyatnya.

Baca juga: Hari Ini, Upacara Penobatan Raja Thailand Dimulai

3. Tongkat Kerajaan (Than Phra Khon)

Tongkat sepanjang 118 sentimeter itu dibuat dari kayu Cassia Jawa dengan enamel emas. Berbentuk seperti trisula disepuh emas, dan gagangnya juga dilapisi emas.

Tongkat itu melambangkan kebenaran dan kejujuran seorang raja.

4. Kipas dan Penyapu Lalat Kerajaan (Walawichani)

Walawichani pada dasarnya merupakan kipas yang dibentuk dari daun palem, dengan pelek yang dipangkas dan dipasangi emas, serta batang berenamel emas.

Namun Raja Rama IV mengatakan Walawichani, berasal dari bahasa Pali, merupakan benda seperti penyapu lalat yang dibentuk dari bulu yak, atau hewan di Pegunungan Himalaya.

Karena itu, raja pun memerintahkan agar penyapu lalat itu dibuat bersama dengan kipas. Dua benda itu melambangkan kemampuan raja mengusir segala permasalahan rakyatnya.

5. Sepatu Kerajaan (Chalong Phrabat Cheong Ngon)

Chalong Phrabat Cheong Ngon adalah sepatu berbentuk sedikit melengkung yang dihiasi dengan emas berbagai warna serta bertatahkan batu ebrlian.

Saat upacara penobatan, pemimpin Brahmana Hindu yang membawa lima pusaka kerajaan tersebut bakal memakaikan Chalong Phrabat itu ke kaki raja.

Sepatu kerajaan itu melambangkan kaki Gunung Meru, yang menjadi istana bagi Raja Dewa Indra.

Baca juga: Jelang Dinobatkan, Raja Thailand Umumkan Permaisurinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com