Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika ke Bangladesh, Shamima Begum Bisa Dihukum Gantung

Kompas.com - 03/05/2019, 21:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DHAKA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen berkata, Shamima Begum terancam mendapat hukuman mati jika memutuskan datang ke negaranya.

Shamima meninggalkan kampung halamannya di Bethnal Green, Inggris, dan memutuskan bergabung bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015.

Setelah muncul dan menyatakan ingin pulang pada Februari lalu, Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid kemudian memutuskan untuk mencabut kewarganegaraan Shamima.

Baca juga: Shamima Dapat Bantuan Hukum untuk Perjuangkan Kewarganegaraannya

Diwartakan The Independent Jumat (3/5/2019), Javid merasa bisa melakukannya karena orangtua Shamima dilaporkan merupakan warga negara Bangladesh.

Momen mengatakan bahwa Shamima yang kini hidup di kamp pengungsian al-Hawl di Suriah bisa terancam mendapat hukuman mati dengan cara digantung jika datang.

"Kami tidak ada sangkut pautnya dengan Shamima Begum. Dia bukanlah warga Bangladesh. Dia lahir di Inggris dan ibunya adalah warga Inggris," tegas Momen dilansir ITV News.

Dia menjelaskan Shamima bisa dihukum mati karena terlibat terorisme. Jika Shamima nekat datang, maka dia bakal dijebloskan ke dalam penjara.

"Kemudian secepatnya, sesuai peraturan, dia bakal digantung. Tidak ada hal lain. Sesimpel itu aturan kami jika ada yang terlibat terorisme," tegas dia.

Momen kemudian membandingkan penolakan pemerintah Inggris terhadap Shamima dengan perlakuan otoritas Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya.

Saat ini, Bangladesh menampung sekitar 1,1 juta pengungsi Rohingya sejak mereka melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine buntut persekusi yang mereka terima.

"Ketika mereka dipersekusi dan dibunuh, maka kami segera membuka pintu kami untuk menunjukkan bahwa kami masih membela kemanusiaan," ujar Momen.

Sejak koalisi pimpinan Amerika Serikat semakin gencar menggempur benteng terakhir ISIS di Baghouz, Shamima memutuskan melarikan diri dan tinggal di kamp pengungsian.

Menikah dengan anggota ISIS asal Belanda bernama Yago Riedijk, Shamima mempunyai tiga anak Dua di antaranya meninggal akibat malnutrisi di Baghouz.

Sementara anak ketiga yang diberi nama Jarrah meninggal tak lama setelah dilahirkan pada Maret lalu, dan dikuburkan di kamp pengungsian al-Hawl.

Baca juga: Pengantin ISIS Shamima Ungkap Saat Dia Bangun dan Melihat Bayinya Membiru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com