Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Perangi Narkoba, Presiden Duterte Siap "Terbakar di Neraka"

Kompas.com - 03/05/2019, 19:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan dia siap untuk menanggung segala konsekuensi terburuk demi memenuhi janjinta dalam memerangi narkoba.

Duterte telah menyerukan kepada publik untuk mendukung kampanye melawan narkoba. Dia memperingatkan terdapat jutaan pecandu narkoba jenis Methamphetamine.

Baca juga: Duterte: Kanada, Ambil Sampahmu atau Saya Buang di Pantai Indahmu

Seperti dilaporkan Manila Bulletin via Sputnik Kamis (2/5/2019), Duterte mengatakan narkoba tidak hanya menghancurkan pecandunya. Namun juga seluruh keluarga.

Dia menyatakan dengan jelas bahwa dia tidak akan mundur dalam menggalakkan kampanye anti-narkoba. Meski risiko yang harus dia alami bisa berujung kematian.

Dalam pidatonya ketika membuka acara olahraga tahunan di Davao City, Duterte menegaskan dia bakal "menembak" siapa pun yang berniat menghancurkan atau mengancam generasi muda Filipina.

"Jika saya harus pergi ke neraka dan terbakar untuk selamanya, maka saya siap," kata presiden berjuluk The Punisher itu kepada seluruh hadirin.

"Jika mereka (pengedar narkoba) ingin menggantung atau menghadapkan saya ke regu tembak, saya bakal bahagia bahwa saya mati bagi generasi muda supaya mereka bisa hidup nyaman," tegasnya.

Mantan Wali Kota Davao itu kemudian menuturkan pemerintahannya tetap bertekad dan tidak pandang bulu dalam memberantas narkoba, kejahatan, hingga korupsi.

Kepada setiap atlet yang hadir dalam pembukaan itu, Duterte juga mengatakan dia membutuhkan dukungan mereka untuk menyelamatkan tujuh juta orang yang kecanduan.

"Saya butuh dukungan kalian, para atlet muda, dalam perjuangan ini demi memastikan masa depan yang aman dan progresif bagi generasi selanjutnya,: ujarnya.

Sebelumnya, presiden yang akrab disapa Digong tersebut mengancam bakal mengebiri para polisi korup yang ketahuan melakukan perdagangan narkoba.

Duterte memulai kampanye melawan narkoba sejak dia berkuasa pada Juni 2016. Namun, kebijakannya itu mendapat kritikan dari dunia internasional dan pegiat HAM.

Menurut keterangan pegiat HAM dan komunitas internasional, kampanye melawan narkoba Duterte telah memakan korban hingga ribuan orang.

Baca juga: Duterte: Kanada, Ambil Sampahmu atau Saya Kembalikan Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com