Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka dan Fakta Upacara Penobatan Raja Baru Thailand

Kompas.com - 03/05/2019, 10:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Prosesi penobatan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn pada 4-6 Mei mendatang akan menjadi yang pertama di negara itu dalam 69 tahuh terakhir.

Penobatan terakhir di Thailand adalah untuk Raja Bhumibol Adulyadej, ayah Vajiralongkorn, pada 1950.

Penobatan seorang raja di Thailand merupakan sebuah priorits di mana seorang raja juga menyandang status dewa.

Baca juga: Jelang Dinobatkan, Raja Thailand Kunjungi Para Leluhur

Berikut fakta dan angka terkait upacara penobatan Raja Maha Vajiralongkorn.

- 1 miliar baht atau sekitar Rp 445 miliar biaya yang dihabiskan untuk prosesi upacara tersebut.

- 69 tahun sejak upacara penobatan raja terakhir di Thailand pada 1950.

- Ini adalah penobatan raja ke-12 dari Dinasti Chakri yang berkuasa.

- Sebanyak 200.000 warga Thailand diperkirakan bakal memadati ruas-ruas jalan di Bangkok untuk menyaksikan peristiwa bersejarah ini. Jutaan lainnya menyaksikan lewat televisi.

- Pemerintah Thailand mengerahkan 40.000 personel aparat keamanan untuk memastikan prosesi ini berjalan lancar.

- Ribuan biksu di 41.000 kuil di seluruh Thailand akan berdoa bersama-sama dan memberkati raja baru saat dia menerima plakat emas bertuliskan nama dan gelar resminya.

- 17.568 orang sukarelawan disebar di seluruh Bangkok untuk membantu prosesi selama tiga hari itu.

- Militer Thailand dari ketiga angkatan akan memberikan tembakan penghormatan sebanyak 795 kali secara terpisah selama tiga hari.

- 1 juta baht atau sekitar Rp 445 juta harga satu koin platinum edisi terbatas untuk memperingati peristiwa ini. Sudah 200 koin dipesan.

Baca juga: Siapa Suthida Vajiralongkorn, Sang Ratu Baru Thailand?

4 Mei 2019: Proses penyucian dan pemakaian mahkota

- 10.09 pagi, upacara penobatan resmi dimulai dengan ritual penyucian. Angka sembilan merupakan angka yang dianggap membawa keberuntungan dalam budaya Thailand.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com