Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbaris Bersama Militer Venezuela, Maduro: Kami Tak Akan Menyerah

Kompas.com - 02/05/2019, 22:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengucapkan terima kasih kepada militernya karena telah melawan plot pengkhianatan yang ditujukan kepadanya.

"Kesetiaan adalah nilai yang Anda bisa punya, bisa juga tidak. Saya yakin kalian tidak akan mengkhianati ibu pertiwi," kata Maduro di hadapan militer.

Diwartakan The Guardian Kamis (2/5/2019), Maduro ikut berbaris bersama pasukan dalam parade militer yang disiarkan televisi nasional pagi waktu setempat.

Baca juga: Bantah Hendak Kabur dari Venezuela, Maduro Klaim Kalahkan Kudeta

Presiden yang berkuasa sejak 2013 itu mengklaim, pihaknya berhasil menghentikan potensi perang sipil karena upaya kudeta yang dilakukan para pengkhianat.

"Berapa banyak kerusakan yang akan kita hadapi dan berapa tahun yang harus kita lewati jika terjadi perang? Sebab kami tak akan menyerah," tegas Maduro.

Televisi nasional Venezuela melaporkan parade itu merupakan upaya untuk "memastikan loyalitas dari angkatan bersenjata" sekaligus memantapkan posisi Maduro.

Sebelumnya pada Selasa pagi waktu setempat (30/4/2019), pemimpin oposisi Juan Guaido tampil di Pangkalan Udara La Carlota di kawasan ibu kota Caracas.

Dalam video yang diunggah ke Twitter pribadinya, Guaido menyatakan agar angkatan bersenjata Venezuela untuk berbalik dari Maduro dan mendukunngya.

Namun, permintaannya sejauh ini tidak mendapat respon memuaskan meski dikabarkan menghabiskan beberapa bulan terlibat pembicaraan rahasia dengan sejumlah pejabat militer Venezuela.

Para pejabat yang dilaporkan bertemu Guaido di antaranya adalah Kepala Intelijen Militer Ivan Rafael Hernandez dan Menteri Pertahanan Vladimir Padrino.

Padrino yang tampil di samping Maduro kemudian melontarkan caci maki atas klaim itu dengan menyebut oposisi berupaya membeli militer Venezuela seolah mereka adalah tentara bayaran.

Dia menyatakan oposisi yang disebutnya anti-demokrasi, fasis, sayap kanan, dan ekstremis tersebut tidak menawarkan apapun kepada pasukan Venezuela.

Baca juga: Dukung Maduro, Suriah Tuding AS Merusak Stabilitas Venezuela

"Selalu setia. Tidak pernah menjadi pengkhianat!" teriak Padrino. Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah kalimat yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump.

Trump yang merupakan pendukung Guaido mengatakan bakal mengerahkan segala upaya terakhir untuk melengserkan Maduro yang disebutnya sebagai "pemain tangguh".

Sebuah laporan yang dirilis Washington Post mengungkapkan oposisi mempunyai rencana untuk menjungkalkan Maduro. Termasuk meyakinkan loyalisnya guna berpindah haluan.

Sejumlah pejabat Maduro dikabarkan sepakat berpindah haluan. Bahkan ada yang diizinkan untuk meninggalkan Venezuela dengan aman jika Maduro tumbang.

Namun, Maduro dilaporkan mengeluarkan rencana rahasianya yang membuat Guaido harus membuka kartu as-nya dari hari ke hari, dan berdampak kepada kegagalannya.

Baca juga: Menlu AS: Upaya Maduro Tinggalkan Venezuela Dihentikan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com