Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Irak: Video Pemimpin ISIS Direkam di Lokasi Terpencil

Kompas.com - 01/05/2019, 20:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Irak mengomentari kembali munculnya Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi dalam sebuah video.

Dalam video berdurasi 18 menit itu, Baghdadi muncul untuk pertama kalinya sejak dia mendeklarasikan "khilafah" di Masjid Agung al-Nuri Mosul, Irak, lima tahun silam.

Baca juga: Pemimpin ISIS Kembali Muncul untuk Pertama Kalinya dalam 5 Tahun

Dilansir The Independent Selasa (30/4/2019), PM Adel Abdul Mahdi berkata kemunculan rekaman video Baghdadi menunjukkan ISIS masih menjadi ancaman.

Meski begitu, dalam konferensi pers di ibu kota Jerman Berlin, Mahdi tidak bisa memberikan kepastian di mana pemimpin ISIS itu sekarang bersembunyi.

"Saat ini saya sama sekali tak bisa memberi perkembangan intelijen terbaru. Namun dari videonya, jelas Baghdadi merekamnya di lokasi terpencil," terang Mahdi.

Sejumlah badan intelijen negara Barat menyatakan saat ini yang baru diperoleh masih terbatas informasi samar bahwa Baghdadi bersembunyi di kawasan gurun Irak atau Suriah.

Keaslian video itu tidak dapat dipastikan, dengan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly berkata jajaran intelijennya tengah melaksanakan analisis.

"Jika kami bisa memastikan keaslian videonya, bisa disimpulkan Daesh (akronim Arab ISIS) telah kehilangan wilayahnya, namun belum menghilang," tegas Parly di Twitter.

Mahdi melanjutkan kemunculan Baghdadi bisa mengkhawatirkan karena memberikan semacam dorongan semangat bagi para pengikut ISIS untuk melancarkan serangan.

Dia mengatakan ISIS bukanlah kelompok kecil dengan jaringan yang sudah menyebar di berbagai negara dan saat ini berupaya untuk mendapatkan kepercayaan diri.

Dia mencontohkan serangan bom bunuh diri yang terjadi di Sri Lanka pada Minggu Paskah 21 April lalu yang menewaskan 253 orang. Saat itu, ISIS mengklaim bertanggung jawab.

Dalam video tersebut, Baghdadi yang mengenakan pakaian berwarna ungu berujar serangan Sri Lanka merupakan balasan atas kekalahan mereka di Baghouz.

Baghouz yang merupakan sebuah desa di tepi Sungai Eufrat direbut kelompok paramiliter yang disokong koalisi Amerika Serikat (AS) pada Maret lalu.

Sekitar 60.000 orang dilaporkan telah melarikan diri dari desa yang menjadi benteng terakhir ISIS itu, dengan setengahnya merupakan simpatisan serta anggota ISIS.

Baca juga: Tampil di Video, Pemimpin ISIS Akui Kelompoknya Sudah Kalah di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com