Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2019, 16:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemerintah Suriah mengutuk upaya kudeta di Venezuela dan menuding AS merusak stabilitas di negara Amerika Latin itu.

Suriah pada Rabu (1/5/2019) menyebut upaya menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro berakhir dengan kegagalan.

"Suriah mengecam keras upaya kudeta yang gagal di Republik Bolivar Venezuela," demikian pernyataan pemerintah Suriah seperti dikutip AFP dari kantor berita SANA.

Baca juga: Menlu AS: Upaya Maduro Tinggalkan Venezuela Dihentikan Rusia

Melalui Kementerian Luar Negeri, pemerintah Suriah menuduh AS memicu konflik.

"Ini bukti pemerintah Amerika melanjutkan kebijakannya untuk mengacaukan Venezuela, menggunakan semua amunisi dalam gudang senjatanya," lanjutnya.

"Tujuan AS di balik semua ini adalah untuk mengubah Venezuela menjadi negara yang berputar pada orbit kebijakan AS," imbuh pernyataan tersebut.

Pemerintah Suriah menegaskan dukungannya terhadap Maduro.

Seperti diketahui, kerusuhan pecah di Venezuela pada Selasa (30/4/2019) setelah pemimpin oposisi Juan Guaido mengklaim dapat dukungan pasukan untuk menggulingkan Maduro.

Sejak itu, dia menyatakan kemenangan atas pemberontakan. Guaido didukung oleh pemerintahan Donald Trump dan lebih dari 50 negara lainnya.

Sementara pada bulan lalu, diplomat utama Venezuela mengunjungi Damaskus untuk menegaskan kembali hubungan dekat antara kedua negara.

Selama kunjungan tersebut, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorga Arreaza dan Presiden Suriah Bashar al-Assad bertemu.

Selain Suriah, China, Kuba, dan Rusia menjadi pendukung utama Maduro.

Baca juga: Ada Upaya Kudeta, Kerusuhan Pecah di Venezuela

Sebelumnya di Twitter, Guaido mengklaim para kepala militer telah memberikan dukungan total kepadanya.

Melalui pesan video, dia mengumpulkan pendukungnya dengan meyakinkan bahwa pasukan bersenjata telah bergabung untuk menggulingkan Maduro.

Video tersebut juga mengejutkan karena tokoh oposisi kunci Leopoldo Lopez berada di sisinya. Dia mengatakan, tentara sudah membebaskan Lopez dari tahanan rumah selama bertahun-tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com