TOKYO, KOMPAS.com - Putra Mahkota Naruhito hari ini secara resmi menjadi kaisar ke-126 Jepang setelah ayahnya, Akihito, memutuskan untuk turun takhta karena usianya yang sudah lanjut.
Dalam upacara yang disaksikan sekitar 300 orang, Kaisar Naruhito memulai Era Reiwa.
"Saya dengan tulus berharap, bersama dengan permaisuri, Era Reiwa yang akan dimulai besok akan menjadi stabil dan berhasil baik," katanya, seperti dikutip dari ABC, Rabu (1/5/2019).
Upacara tersebut disaksikan istrinya, Masako, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Baca juga: Inilah Hisahito, Pangeran Cilik Jepang yang Kelak Menjadi Kaisar
Dengan naiknya Naruhito sebagai kaisar baru, maka pewaris takhta monarki Jepang kini hanya menyisakan dua orang.
Sementara pada tahun-tahun mendatang, keluarga kekaisaran akan semakin menyusut. Hanya satu dari empat cucu Kaisar Akihito yang laki-laki sehingga berhak mendapatkan takhta.
Tiga putri lainnya kemungkinan kehilangan status ningrat apabila mereka menikahi rakyat jelata.
Lalu siapa saja penerus takhta Kekaisaran Jepang?
Dikutip dari Japan Times, Fumihito merupakan adik dari Naruhito yang bergelar Yang Mulia Pangeran Akishino.
Dia akan menjadi pura mahkota selama masa kekuasaan Naruhito. Tugasnya di masa depan pada takhta kekaisaran diperkirakan akan terjadi secara singkat.
Bahkan muncul spekulasi, dia akan melewatkan gilirannya sebagai kaisar dan meneruskannya kepada putranya yang sekarang masih berusia 12 tahun, Pangeran Hisahito.
Pria berusia 53 tahun itu dikenal sebagai "Pangeran Lele". Setelah fokus pada penelitiannya, dia mengunjungi Thailand beberapa kali untuk mempelajari perikanan dan ayam.
Sang pangeran disebut lebih blak-blakan dan bersemangat, terkadang juga kritis terhadap kakanya.
Dia dan istrinya, Putri Kiko, memiliki dua perempuan dan seorang putra.
Hisahito merupakan satu-satunya laki=laki dari empat cucu Akihito.