Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos dari Topan, Warga Mozambik Kini Diterjang Longsor Sampah

Kompas.com - 01/05/2019, 11:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

CHIBUABUAR, KOMPAS.com - Penduduk Chibuabuar, Mozambik, tinggal di rumah semi permanen dari kayu sederhana di sekitar lereng bukit natara jalan raya dan pantai Pemba.

Mereka mengira telah lolos dari ancaman maut setelah terjangan bencana terburuk Siklon Kenneth.

Diwartakan kantor berita AFP, Rabu (1/5/2019), bencana buruk lainnya menimpa mereka ketika sampah yang menggunung longsor dan menghancurkan lima rumah pada Minggu lalu.

Baca juga: Rumahnya Diterjang Banjir, Perempuan Mozambik Melahirkan di Pohon Mangga

Warga setempat mengatakan, empat orang tewas dan satu lainnya masih hilang. Sementara, dewan regional meyakini sebanyak 7 orang mungkin terbunuh dalam longsor sampah.

"Itu terjadi pada pukul 20.00 dan dua rumah tertimpa awalnya," kata seorang warga bernama Celso Carlinho.

Melihat tetangganya ditimpa musibah, Carlinho turun untuk membantu.

"Kami menemukan seorang pria, istri, dan dua putrinya tewas," ujarnya.

Regu penyelamat Brasil yang awalnya dikerahkan untuk membantu pemulihan setelah Siklon Idai dan Kenneth, kini dikerahkan untuk memindahkan keempat jenazah itu.

"Mereka mencoba mencari penggali untuk mencari mayat dan tidak berhasil menemukan," kata Carlinho.

"Sampah menumpuk di atas dua rumah. Dua rumah yang ini dan itu," ucapnya sambil menunjuk ke lembah dengan lautan sebagai latar belakangnya.

Para pria muda mencoba untuk menyaring tumpukan sampah hitam. Tapi mereka hanya menemukan peralatan yang rusak, bungkus keripik kentang, botol bir, sisa makanan, dan kantong plastik.

Baca juga: Kasus Kolera Capai 139, Mozambik Siapkan Vaksinasi Massal

Warga selama ini mengeluhkan tempat pembuangan sampah yang telah menjadi ancaman dan bencana bertahun-tahun.

"Pada 2014 longsor sampah terjadi dan pemerintah tidak melakukan apa-apa. Tiga orang meninggal saat itu," kata penduduk setempat, Rose Augusto.

Kota tersebut telah merencanakan lokasi tempat pembuangan akhir sekitar 20 km di luar kota, namun tak dapat dibuka karena tidak ada uang untuk pagar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com