Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudari Dalang Teror Sri Lanka Sebut 18 Anggota Keluarganya Tewas

Kompas.com - 30/04/2019, 17:30 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOLOMBO, KOMPAS.com - Saudara perempuan dari tersangka pemimpin aksi teror bom di Sri Lanka menyatakan 18 anggota keluarganya telah hilang dan dikhawatirkan tewas, sejak pasukan keamanan melakukan serangan dan penggerebekan untuk memburu jaringan teror.

Diwartakan Daily Mail, Senin (29/4/2019), Mohamed Hashim Mathaniya mengaku melihat kerabatnya menjadi target dalam penggerebekan polisi, sejak saudara laki-lakinya Zahran Hashim meledakkan bom bunuh diri pada 21 April lalu.

Sementara itu, ayah Zahran dan dua saudara laki-lakinya yang lain juga telah tewas dalam baku tembak pada Jumat lalu.

Baca juga: Intelijen Sri Lanka Peringatkan Serangan Teror Jelang Ramadhan

Baku tembak tersebut turut menewaskan enam anak dan adik ipar Mathaniya.

Kepada CNN, Mathaniya dapat mengidentifikasi saudara laki-lakinya dari foto yang menunjukkan bagian tubuhnya di kantor polisi.

"Lima pria hilang setelah serangan itu. Mereka adalah tiga saudara laki-laki saya, ayah saya, dan suami saudara perempuan saya," ucapnya.

"Serangan itu tidak mengenai saya, tapi saya melihat jenazah pria dan perempuan. Ketika mereka bilang ada enam anak, saya berpikir apakah mereka mungkin kerabat saya juga," ujarnya.

Dia mengatakan ada 7 anak yang berada di rumah tersebut, yang terletak di Sainthamaruthu, ketika polisi meluncurkan serangan.

Saudara laki-laki Zahran bernama Zainee Hashim, Rilwan Hashim, dan ayah mereka, Mohamed Hashim, pernah muncul dalam sebuah video untuk menyerukan perang.

Sementara itu, istri Zahran dan anak perempuannya sekarang dirawat di rumah sakit dengan luka parah.

Otoritas Sri Lanka meyakini, Zahran merupakan pendiri kelompok National Twaheedh Jamaath (NTJ), dalam dan salah satu dari 9 pelaku bom bunuh diri dalam serangan di gereja dan hotel, yang menewaskan 253 orang.

Pada Sabtu lalu, pemerintah Sri Lanka melalui undang-undang darurat yang baru telah melarang kelompok NTJ.

Baca juga: Ada Dugaan Pelaku Ledakan Bom Menyamar Jadi Tentara, Sri Lanka Waspada

Menurut keterangan polisi, beberapa hari sebelum serangan Minggu Paskah, dua pria pindah ke rumah kontrakan dengan tiga kamar di area Sainthamaruthu.

Sejauh ini, Sri Lanka telah menangkap lebih dari 100 orang, termasuk warga asing asal Suriah dan Mesir.

Sementara pada Minggu (28/4/2019), polisi di kota Kattankudy menggerebek sebuah masjid yang didirikan Zahran, yang diduga sebagai markas NTJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com