Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Paus Diduga "Agen" Rusia, Ini Sejumlah Hewan yang Dipakai untuk Senjata Perang

Kompas.com - 30/04/2019, 13:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Penemuan seekor paus beluga di perairan Norwegia menimbulkan kekhawatiran dunia karena hewan itu diduga menjadi mata-mata Rusia.

Diwartakan Newsweek, Senin (29/4/2019), Joergen Ree Wiig dari Direktorat Perikanan Norwegia mengatakan, paus tersebut terlihat pada pekan lalu di Laut Barents oleh nelayan setempat.

Ada tali yang pada mamalia laut itu dengan tulisan "Equipment St Peterburg".

Rusia memang tidak asing dengan praktik tersebut, sebab pada Perang Dingin, hewan pun dipakai senjata antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Baca juga: Paus di Perairan Norwegia Ini Diyakini adalah Mata-mata Rusia

Lalu apa saja hewan yang dipakai sebagai senjata perang?

Kuda

Kuda dimanfaatkan dalam beberapa konflik besar pertama di dunia, bahkan sejak ribuan tahun lalu di wilayah Eurasia yang diduduki sekarang oleh Rusia.

Gajah

Ketika taktik perang berevolusi, sejumlah orang mulai menemukan kegunaan hewan di medan perang seperti gajah yang dipakai oleh Hannibal pada Perang Punisia Kedua di awal abad 2 SM.

Anjing

Tentara Merah Soviet melatih anjing untuk membawa bahan peledak anti-tank, sebuah taktik yang digunakan secara luas melawan pasukan penyerang Jerman Nazi dalam Perang Dunia II.

AS juga dilaporkan memulai program serupa namun pernah diketahui praktiknya.

Hewan laut

Uni Soviet dilaporkan mengoperasikan fasilitas penelitian yang dirancang untuk melatih lumba-lumba guna melakukan misi di dekat kita Sevastopol, Krimea.

Namun, dana yang menipis setelah jatuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an membuat proyek itu tidak dilanjutkan.

Laporan BBC News pada 2000, Rusia menjual tim hewan yang terdiri dari 27 binatang yang dilatih bom bunuh diri.

Hewan tersebut termasuk walrus, singa laut, anjing laut dan beluga putih paus, untuk dijual ke Iran.

Baca juga: Bak Legenda Moby Dick, Paus Putih Langka Tertangkap Kamera

Lumba-lumba lain yang tinggal di Krimea dilaporkan kembali ke kendali Moskwa ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea di tengah pemberontakan politik 2014 di Ukraina.

Sementara, AS terus membangun sayap pertahanan hewan lautnya yang dikenal sebagai US Navy Marine Mammal Program di San Diego.

Majalah resmi Army Collection dari Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pada awal bulan ini, pakar Soviet mampu mengembangkan teknik psikis pada 1980-an sehingga memungkinkan lumba-lumba diperintah melalui telepati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com