Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencanakan Aksi Balas Dendam atas Teror Selandia Baru, Veteran AS Ditahan

Kompas.com - 30/04/2019, 08:35 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang veteran Angkatan Darat AS ditahan setelah diduga merencanakan serangan teror besar-besaran di Los Angeles sebagai balasan atas penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru.

Tersangka bernama Mark Steven Domingo (26), disebut memiliki pengalaman tempur di Afghanistan dan mengaku sebagai Muslim.

Dia dituduh melakukan rencana teror federal karena berniat untuk meledakkan sebuah perangkat peledak improvisasi (IED) dalam acara rapat umum nasionalis kulit putih di Long Beach, akhir pekan lalu.

"Tersangka berniat melancarkan serangan dengan tujuan menyebabkan korban massal," kata pejabat berwenang, Senin (29/4/2019).

Domingo ditahan pada Jumat (26/4/2019), setelah menerima paket yang menurutnya berisi bom aktif yang dikemas dengan paku, yang dikirimkan oleh seorang agen yang menyamar.

Menurut dokumen pengadilan, Domingo telah menyatakan dukungannya terhadap aksi kekerasan melalui postingan online maupun saat berkomunikasi dengan sumber FBI yang menyamar. Dia juga berencana menjadi martir dalam aksi balasan atas serangan terhadap Muslim.

Baca juga: Australia Peringatkan Kemungkinan Teror Bakal Berlanjut di Sri Lanka

Tersangka disebut sempat mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk menargetkan orang Yahudi, gereja, atau petugas kepolisian.

Namun karena ingin menimbulkan korban maksimal, Domingo memutuskan untuk meledakkan IED dalam acara rapat umum di Long Beach yang digelar pekan lalu dan berhasil dicegah.

"Investigasi ini berhasil menggagalkan ancaman yang sangat nyata yang ditimbulkan oleh seorang prajurit tempur terlatih yang berulang kali menyatakan bahwa dia ingin menimbulkan jumlah korban maksimal," ujar Jaksa AS, Nick Hanna, dikutip AFP.

Domingo diketahui pernah bertugas di Afghanistan antara September 2012 hingga Januari 2013.

Dalam postingannya pada 14 Maret, dia menuliskan niatan untuk melakukan pembalasan atas serangan teror di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

"Ada penembakan di masjid di Selandia Baru. Harus ada balasan setimpal," tulis Domingo dalam postingannya.

Setelah mengetahui rencana itu, FBI mengutus agen untuk menyamar sebagai rekan yang akan membantu aksi Domingo, termasuk merencanakan serangan.

Baca juga: Tiba di Selandia Baru, Pangeran William Bakal Temui Korban Teror Christchurch

Domingo ditangkap setelah agen yang menyamar menyerahkan paket yang diyakini tersangka sebagai perangkat IED dan bersama-sama keduanya menuju lokasi rapat umum di Long Beach untuk melakukan pengawasan sebelum melancarkan serangan.

"Kami senang dapat mengumumkan bahwa kami telah mencegah potensi serangan teror, dari pada menguraikan respons FBI atas tragedi lain," kata Paul Delacourt, asisten direktur Kantor Lapangan FBI di Los Angeles.

Domingo telah dituduh menyediakan dan berusaha memberikan dukungan materi kepada teroris dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com