Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus di Perairan Norwegia Ini Diyakini adalah Mata-mata Rusia

Kompas.com - 29/04/2019, 23:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

OSLO, KOMPAS.com - Pakar menyatakan seekor paus beluga yang ditemukan di perairan Norwegia diduga sudah dilatih Angkatan Laut Rusia untuk menjadi mata-mata mereka.

Dilansir The Guardian via New York Post Senin (29/4/2019), nelayan Norwegia menyadari ada paus beluga putih yang berenang dekat kapal mereka seakan sedang mengintai.

"Kami hendak mengangkat jaring ketika melihat paus itu berenang di dekat perahu kami," terang salah satu nelayan bernama Joar Hesten kepada NRK.

Baca juga: Garda Revolusi Iran Diklaim Sukses Terbangkan Drone Mata-mata Melintasi Kapal Induk AS

Saat didekati, paus itu mengenakan semacam rantai dengan benda di atasnya. Hesten berkata paus itu tampak jinak dan secara aktif menarik tali kapal mereka.

Benda yang dipasang di rantai itu diduga merupakan senjata atau kamera pengawas dengan tulisan "Perangkat Milik St Petersburg" tersembul di sana.

Pakar biologi kelautan Profesor Audun Rikardsen dikutip BBC menjelaskan peralatan yang terpasang di leher paus beluga itu mirip seperti kamera GoPro.

"Peralatan itu terpasang dengan erat di kepalanya. Berada di depan sirip dada dan mempunyai perekam," terang Rikardsen. Dia kemudian mencoba mengonfirmasinya ke rekan sesama peneliti Rusia.

Hasilnya, para peneliti Rusia merespon dan berkata mereka tak mempunyai peralatan seperti itu maupun tengah melaksanakan penelitian kepada paus beluga.

"Namun, rekan saya menyebut angkatan laut menangkap beluga dalam beberapa tahun terakhir dan melatih mereka. Pasti ada kaitannya dengan temuan ini," paparnya.

Profesor di Universitas Arktik Norwegia itu melanjutkan, besar kemungkinan angkatan laut yang melatih paus-paus tersebut bermarkas di Murmansk.

Kota Murmansk merupakan rumah bagi Armada Utara Rusia. "Kami tahu mereka punya penangkaran paus dan beberapa hewan ini nampaknya sudah dilepaskan," beber dia.

Kolonel Viktor Baranets diwawancarai Govorit Moskva berusaha menepis kekhawatiran Norwegia. Namun, dia tidak menampik jika paus itu lepas dari penangkaran AL Rusia.

Dia membeberkan bahwa Rusia mempunyai program untuk melatih hewan yang bisa digunakan untuk keperluan militer seperti pengawasan di bawah laut.

Baca juga: Rusia Akan Bebaskan Hampir 100 Orca dan Beluga dari Penjara Paus

Dia memberi contoh di Sevastopol, Crimea, terdapat pusat pelatihan lumba-lumba untuk tugas seperti membunuh penyelam asing hingga menanam ranjau di kapal musuh.

Fasilitas lumba-lumba di Crimea itu dulunya dikelola oleh Ukraina. Namun, kini menjadi milik Rusia buntut konflik yang terjadi pada 2014 silam.

"Jika kami menggunakan hewan ini untuk memata-matai, apakah kami bakal menaruh nomor dengan pesan 'tolong hubungi ini?' Tentu saja tidak," terang Baranets.

Rikardsen melanjutkan, paus beluga itu menghampiri kapal nelayan Norwegia selama dua sampai tiga hari terakhir dengan mulut terbuka untuk meminta makan.

"Adalah tantangan bagi paus itu untuk mengembalikan insting liarnya dan mencari kelompok. Jika tidak, dia bakal terus berenang mencari makan ke kapal nelayan," tukas Rikardsen.

Baca juga: Kali Pertama Ditemukan, Sekelompok Beluga Adopsi Narwhal Muda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com