MELBOURNE, KOMPAS.com - Seorang dokter asal Malaysia kehilangan izin kerjanya di Malaysia setelah mengatakan perempuan layak untuk diperkosa.
Awal bulan ini, Dr Christopher Kwan Chen Lee dijatuhi sanksi tak boleh melakukan praktik selama enam pekan oleh pengadilan kedokteran Tasmania.
Sanksi ini diberikan setelah Lee mengaku telah mengunggah serangkaian pernyataan seksis dan rasialis ke media sosial.
Sebelum bekerja di Tasmania, tahun lalu Lee mulai bekerja di RS Box Hill, negara bagian Victoria, sebagai dokter IGD.
Baca juga: Sarankan Ganja untuk Atasi Amukan Anak, Izin Praktik Dokter Ini Dicabut
Sanksi pengadilan ini membuat Lee tidak bisa bekerja di mana pun di Australia.
Namun, sanksi Lee baru berlaku pada Mei mendatang untuk memberi waktu rumah sakit tempatnya bekerja mencari pengganti.
Namun, akibat desakan publik terkait komentar Lee di media sosial, rumah sakit langsung melarang Lee masuk bekerja.
"Dr Lee tidak akan kembali bekerja hingga investigasi ini selesai," demikian pernyataan Eastern Health, institusi yang mengawasi rumah sakit dan para dokter di wilayah timur Australia.
"Eastern Health menangani serius masalah ini. Kami menghargai keberagamian, inklusifitas, dan saling menghormati serta tidak mentolerir komentar-komentar semacam ini," masih pernyataan Eastern Health.
Tak hanya pernyataan soal perempuan yang membuat Lee bermasalah.
Dia juga pernah mengunggah komentar soal tsunami yang menerjang Indonesia pada September tahun lalu.
"Tak perlu membantu negara yang tak tahu berterima kasih itu," kata Lee dalam salah satu komentarnya di media sosial.
Dia juga membuat pernyataan soal perempuan Singapura pada Februari lalu.
"Perempuan Singapura adalah salah satu yang paling materialistis, manja, dan merasa berkuasa atas dirinya sendiri," kata Lee.
Perempuan China pun tak luput dari serangan tajam sang dokter asal Malaysia itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.