KALMUNAI, KOMPAS.com - Keluarga dalang ledakan bom Sri Lanka yang terjadi pekan lalu dilaporkan tewas dalam baku tembak antara terduga teroris dengan aparat.
Operasi gabungan polisi dan tentara Sri Lanka menyerbu rumah di kawasan Kalmunai yang diduga menjadi markas kelompok National Thawheeth Jamaath (NJT).
NJT merupakan kelompok yang dianggap bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri pada perayaan Minggu Paskah (21/4/2019) yang menewaskan 253 orang itu.
Baca juga: Pascaserangan Bom, Sri Lanka Larang Warga Kenakan Penutup Wajah
Dalam penyerbuan yang digelar Jumat petang waktu setempat (26/4/2019), terdapat 15 orang tewas dalam kontak senjata dengan aparat, dengan tiga di antaranya meledakkan diri.
Empat sumber kepada Reuters via Sky News Minggu (28/4/2019) berkata Zainee Hashim, Rilwan Hashim, dan Mohamed Hashim mengaktifkan bom bunuh diri saat diserbu.
Ketiganya disebut sebagai ayah serta saudara Zahran Hashim, terduga otak serangan ledakan bom di gereja dan hotel mewah yang hingga saat ini belum terkonfirmasi keberadaannya.
Sumber yang berasal dari kepolisian itu mengungkapkan ketiga orang itu sempat viral di media sosial di mana mereka menyerukan untuk melakukan teror.
Amaq, media propaganda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), juga menyebut ayah dan anak itu dalam klaim mereka dengan nama Abu Hammad, Abu Sufyan, dan Abu al Qa'qa.
Dalam klaim ISIS ketiga orang itu melepaskan tembakan ke arah polisi dan tentara yang menyerbu. "Setelah mereka lelah dan kehabisan amunisi, barulah mereka meledakkan diri," ujar kelompok itu.
Selain tiga orang itu, enam anak-anak dan tiga orang perempuan juga masuk dalam 15 korban tewas dalam penyerbuan rumah yang diduga sebagai pabrik bom bunuh diri tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.