TEHERAN, KOMPAS.com - Garda Revolusi Iran disebut telah berhasil menerbangkan drone mata-mata melintasi kapal induk AS sambil merekam armada udara di atasnya.
Klaim keberhasilan itu dilaporkan media Iran, Tasnim News, yang juga turut merilis rekaman hasil pengintai pesawat nirawak milik Garda Revolusi, pada Sabtu (27/4/2019).
Diberitakan Daily Mail, yang mengutip rekaman video yang dirilis media Iran, sebuah drone berwarna biru yang bernama Ababil III tersebut terbang di atas kapal induk USS Dwight D Eisenhower yang berlayar bersama kapal perang AS di perairan Teluk Persia.
Dalam tampilan rekaman video diperlihatkan momen saat drone terbang landas kemudian melintas di atas kapal induk AS yang membawa sejumlah jet tempur dan armada udara lainnya.
Media tersebut tidak merinci kapan rekaman tersebut diambil.
Baca juga: Trump Umumkan Garda Revolusi Iran sebagai Organisasi Teroris
"Pasukan angkatan laut Sepah (nama Farsi dari Garda Revolusi Iran) mendeteksi gerakan pasukan teroris Amerika di wilayahnya serta di Teluk Persia dan mengawasi dengan cermat," tulis laporan media Tasnim, dikutip AFP.
A high definition footage obtained by #IRGC naval forces shows the #US warships being closely monitored in the #PersianGulf waters, south of #Iranhttps://t.co/BEaY2NhbIL pic.twitter.com/k8Pzh8wdGO
— Tasnim News Agency (@Tasnimnews_EN) 27 April 2019
Laporan oleh Tasnim itu muncul hampir tiga pekan usai Washington mengumumkan menyebut pasukan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris asing dan memasukkannya ke dalam daftar hitam.
Langkah pengakuan itu dibalas oleh Iran dengan balik menyebut Komando Pusat AS, yang meliputi angkatan darat, laut, dan udara, sebagai teroris.
Dilansir Daily Mail, juru bicara Komando Pusat Angkatan Laut AS, Letnan Chloe J Morgan, menyebut dalam emailnya, bahwa kapal induk USS Eisenhower belum lagi berlayar di Teluk Persia sejak 2016.
Drone yang ditampilkan dalam rekaman, Ababil III diketahui memiliki kemampuan terbang hingga delapan jam dengan ketinggian maksimal 3.600 meter dan dapat menempuh jarak hingga 250 kilometer.
Namun sejumlah pihak meragukan rekaman tersebut karena gambar yang ditampilkan terlalu jelas untuk sebuah rekaman video pengintaian.
Seringkali rekaman gambar yang diambil menggunakan perangkat drone mata-mata menampilkan gambar yang kasar dan tidak berwarna.
Baca juga: Parlemen Iran Deklarasikan Komando Pusat AS sebagai Organisasi Teroris
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.