Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Brasil Minta Iklan Bank yang Tonjolkan Keberagaman Dicabut

Kompas.com - 27/04/2019, 07:04 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Sebuah iklan bank di Brasil yang menyorot keberagaman negeri itu ditarik menyusul permintaan dari Presiden Jair Bolsonaro.

Iklan yang dibuat bank itu ditujukan untuk menarik nasabah-nasabah muda dan menampilkan para aktor berkulit hitam dan transgender.

"Presiden dan saya sepakat bahwa iklan ini harus dicabut," ujar Presiden Banco de Brasil Rubem Novaes, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: Presiden Brasil Sebut Negaranya dan AS Fokus Gulingkan Rezim Maduro

Namun, dalam pernyataannya Rubem tidak merinci alasan pencabutan iklan tersebut.

Selain itu, Rubem menambahkan bahwa mundurnya direktur pemasaran Delano Valentim merupakan sebuah kesepakatan kedua pihak.

Iklan itu menampilkan gabungan antara aktor berkulit hitam dan putih, beberapa di antara mereka bertato dan mengecat rambutnya.

Mereka kemudian berselfie dengan diiringi alunan musik sementara narator menjelaskan bagaimana cara membuka rekening baru secara online.

Masyrakat berkulit hitam jarang sekali muncul dalam iklan-iklan di Brasil meski mereka adalah mayoritas di negeri itu.

Menurut harian O Globo, Bolsonaro menghubungi sendiri presiden bank untuk meminta pencabutan iklan tersebut.

Baca juga: Presiden Brasil: Saya Cinta Israel

Intervensi pribadi Bolsonaro ini memicu kritikan tajam warga.

"Tak ada tempat bagi keberagaman dalam pemerintahan ini. Bolsonaro bertindak seperti diktator kecil," kata Maria do Rosario, wakil ketua Partai Pekerja yang berhaluan kiri.

Terkait Do Rosario, Bolsonaro juga pernah mengeluarkan komentar yang kontroversial. Dia mengatakan, Do Rosario terlalu jelek untuk menjadi korban perkosaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com