WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi setelah muncu; pemberitaan bahwa mereka membayar Korea Utara (Korut) untuk membebaskan Otto Warmbier.
Warmbier, pemuda asal Cincinnati, Ohio, mengalami koma setelah diduga disika di Korut. Dia meninggal pada 19 Juni 2017 di Rumah Sakit Universitas Cincinnati.
Baca juga: Korut Tagih Rp 28 Miliar kepada AS untuk Biaya Rumah Sakit Otto Warmbier
Pada Kamis (25/4/2019), The Washington Post memberitakan pejabat AS meneken kesepakatan membayar 2 juta dollar, sekitar Rp 28,3 miliar, kepada Korut.
Diberitakan AFP Jumat (26/4/2019), biaya yang disepakati itu merupakan tagihan rumah sakit sebelum Warmbier dibebaskan dan diizinkan kembali ke AS.
Masih menurut The Post, kesepakatan itu ditandatangani oleh pejabat AS berdasarkan perintah Trump, kabar yang langsung disangkal oleh sang presiden sendiri.
"Tidak ada uang yang dibayarkan kepada Korut untuk membebaskan Otto Warmbier. Tidak dua juta dollar. Tidak memberi apapun," tegas Trump dalam kicauannya di Twitter.
Trump kemudian menuliskan kutipan yang dia dapatkan entah dari mana bahwa dia merupakan ahli negosiasi terhebat yang pernah ada sepanjang sejarah AS.
"Selama dua tahun terakhir, 20 sandera dalam berbagai situasi sulit telah dibebaskan. Ketua Negosiator Sandera," ujar presiden berusia 72 tahun itu.
Warmbier, mahasiswa di Universitas Virginia, ditahan setelah dia dituduh telah menurunkan poster propaganda di hotelnya ketika berkunjung ke Korut.
Dokter menyatakan dia menderita sejumlah kerusakan otak ketika berada dalam penahanan Korut yang membuatnya koma dan kemudian meninggal saat dirawat di AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.