Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2019, 14:29 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber CBC,History

KOMPAS.com - Nuklir menjadi sumber energi mutakhir yang dikembangkan setelah Perang Dunia II.

Selain sebagai sumber senjata, pengembangan nuklir juga untuk sarana pembangkit listrik.

Uni Soviet pun tak melewatkan momentum ini dengan membangun pembangkit listrik Chernobyl yang mampu menghasilkan 4.000 megawat.

Akan tetapi, yang terjadi berjalan tak sesuai yang direncanakan. Hari ini 33 tahun lalu, tepatnya 26 April 1986, reaktor itu meledak ketika para teknisi melakukan uji coba dengan mematikan mesin untuk melihat apakah putarannya bisa menyalakan pompa air.

Dilansir dari History.com, sekitar 32 orang tewas seketika dan puluhan lainnya menderita luka bakar akibat radiasi nuklir. Sekitar 1.000 ton nuklir dari salah satu reaktor terbakar.

Reaktor melepaskan radiasi 400 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Bencana meledaknya pembangkit ini tercatat sebagai bencana nuklir terburuk dalam catatan sejarah.

Efek radiasi tak langsung terasa. Namun, selang beberapa hari kemudian, ribuan orang yang hidup di sekitar pembangkit ini mulai menunjukkan kualitas kesehatan yang menurun.

Bencana Chernobyl tidak hanya memicu kekhawatiran akan bahaya tenaga nuklir, tetapi juga memperlihatkan kurangnya keterbukaan Pemerintah Soviet kepada rakyat Soviet dan masyarakat internasional.

Kehancuran ini menjadi pukulan serius bagi Soviet karena menyebabkan hilangnya sumber energi primer mereka.

Baca juga: Chernobyl Punya Selubung Baru Pelindung Radiasi

Di mana Chernobyl ?

Chernobyl terletak di sebuah kota kecil, Pripyat yang berada di Ukraina yang pada waktu itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Pembangunan pembangkit itu dimulai pada akhir 1970-an dengan rencana memiliki empat reaktor nuklir yang masing-masing mampu menghasilkan 1.000 megawat.

Pada tahun 1983, empat reaktor telah selesai, dan penambahan dua reaktor lainnya direncanakan pada tahun-tahun berikutnya.

Berbagai metode pengujian dan pengamatan dilakukan pada empat reaktor agar mampu memberikan tenaga listrik yang sesuai rencana.

Uji coba menjadi malapetaka

Setelah pembangunan selesai, beberapa teknisi mulai melakukan pengujian terhadap beberapa reaktor di pembangkit nuklir ini. Namun, pengujian yang dilakukan tak sesuai dengan yang diharapkan semua orang.

Halaman:
Baca tentang
Sumber CBC,History

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com