Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka Sempat Ditahan Aparat Sebelum Dibebaskan

Kompas.com - 25/04/2019, 20:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

COLOMBO, KOMPAS.com - Salah satu pelaku ledakan bom yang menghantam Sri Lanka saat Minggu Paskah (21/4/2019) dikabarkan sempat ditahan oleh aparat setempat.

Inshaf Ahmed Ibrahim, satu dari dua bersaudara yang menjadi pelaku bom bunuh diri, melakukan aksinya di Hotel Grand Cinnamon yang berlokasi di ibu kota Colombo.

Baca juga: Israel Terbitkan Travel Warning, Desak Warganya Tinggalkan Sri Lanka

Juru bicara pemerintah Sudarshana Gunawardana dikutip CNN Kamis (25/4/2019) berkata, Inshaf merupakan pelaku yang pernah ditangkap oleh kepolisian.

"Namun oleh polisi, dia dibebaskan setelahnya," terang Gunawardana. Sementara adik Inshaf, Ilham Ibrahim, meledakkan diri di Hotel Shangri-La.

Keduanya merupakan putra seorang pedagang rempah-rempah yang kaya bernama Mohamed Ibrahim, yang saat ini dilaporkan sudah ditahan oleh penegak hukum.

Juru bicara polisi Ruwan Gunasekera menyatakan Ibrahim ditahan dengan tuduhan bersekongkol dan membantu kedua putranya dalam melaksanakan aksinya.

Selain Ibrahim, Gunasekera menjelaskan kepolisian juga menahan sejumlah anggota keluarganya yang sudah berada dalam radar dan diduga berhubungan dengan serangan.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menuturkan para pelaku ledakan bom Sri Lanka itu berasal dari keluarga menengah ke atas dan berpendidikan tinggi.

Dia mengatakan beberapa di antara pelaku sudah berada dalam pengawasan polisi. Namun, mereka tidak segera ditangkap karena aparat tidak mempunyai cukup bukti.

Total ada 70 orang yang ditangkap karena berkaitan dengan serangan bom itu, dengan penyerbuan penting dilaporkan digelar pada Rabu malam waktu setempat (24/4/2019).

Dalam penyerbuan itu, sebanyak 16 orang ditangkap dari berbagai lokasi di dekat Colombo, di mana polisi mengamankan tiga shotgun dan dua walkie-talkie.

Baca juga: Bawa Amunisi dan Peta Gedung Parlemen Sri Lanka, Pria Ini Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com