TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan berencana untuk memberi nama kota di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Melalui akun media sosial Twitter miliknya, Netanyahu mengatakan bahwa dirinya dan juga masyarakat Israel sangat tersentuh dengan keputusan bersejarah Presiden AS Donald Trump yang mengakui kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Dan sebagai wujud terima kasih, Netanyahu mengatakan bakal menamai sebuah komunitas baru di Dataran Tinggi Golan sesuai dengan nama Trump.
"Saya berada di sini, di Dataran Tinggi Golan yang indah. Seluruh rakyat Israel sangat tersentuh ketika Presiden Trump membuat keputusan bersejarah dengan mengakui kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan."
Baca juga: Bersama PM Netanyahu, Trump Umumkan Dataran Tinggi Golan Milik Israel
"Karena itu, setelah masa libur Paskah, saya bermaksud untuk membawa kepada pemerintah sebuah resolusi yang menyerukan sebuah komunitas baru di Dataran Tinggi Golan yang dinamai sesuai dengan Presiden Donald Trump," ujar Netanyahu dalam sebuah video yang diunggahnya, Selasa (23/4/2019).
Therefore, after the Passover holiday, I intend to bring to the government a resolution calling for a new community on the Golan Heights named after President Donald J. Trump
— Benjamin Netanyahu (@netanyahu) April 23, 2019
Trump mengumumkan pengakuan secara formal wilayah Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel pada 25 Maret lalu di Gedung Putih.
Trump dengan didampingi Netanyahu, telah menandatangani dokumen pengakuan terhadap Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah kedaulatan Israel.
Netanyahu menyaksikan Trump meneken dokumen itu, membandingkannya dengan Presiden Harry S Truman yang mengakui Israel, atau Raja Persia Cyrus yang Hebat, yang membebaskan Israel dari Babilonia.
Trump lantas menyerahkan pena itu kepada Netanyahu sebagai bentuk simbolik "kepada Bangsa Israel".
"Seharusnya ini dilakukan beberapa dekade lalu," imbuh Trump.
Baca juga: Trump Akui Golan Milik Israel Setelah Les Singkat soal Timur Tengah
"Keputusan Anda untuk mengakui kedaulatan Israel atas Golan sungguh bersejarah," tutur Netanyahu mengomentari wilayah yang dicaplok dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967.
Israel mengklaim menduduki Golan pada 1981, atau 14 tahun setelah Perang Enam Hari. Namun manuver mereka tidak mendapatkan dukungan internasional.
Sebelumnya, Trump juga membuat keputusan kontroversial lain ketika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.