Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2019, 16:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

COLOMBO, KOMPAS.com - Sebuah ledakan kembali terjadi di Sri Lanka, Kamis (25/4/2019), beberapa hari setelah serangkaian serangan bom yang menewaskan lebih dari 350 orang, pada Minggu (21/4/2019).

Dilansir dari Channel News Asia, ledakan kali ini terjadi di Kota Pugoda, sekitar 40 kilometer arah timur ibu kota Sri Lanka, Colombo.

Menurut juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera, ledakan tersebut terjadi di sebuah lahan kosong di belakang kantor pengadilan rendah di Pugoda.

"Ada ledakan di belakang kantor pengadilan. Tidak ada korban akibat ledakan ini. Saat ini kami sedang menyelidikinya," ujar Gunasekera.

Baca juga: Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka Sempat Gugup Sebelum Melakukan Aksinya

Dia menambahkan, ledakan yang terjadi pada Kamis (25/4/2019), bukan ledakan yang dikendalikan, seperti yang terjadi di enam lokasi gereja dan hotel, beberapa hari sebelumnya.

Total delapan ledakan bom terjadi pada Minggu (21/4/2019) lalu, yang menewaskan hingga 359 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut laporan kepolisian.

Ledakan terjadi di tiga gereja yang menargetkan jemaah dalam perayaan Minggu Paskah, serta para tamu di tiga hotel mewah.

Hasil penyelidikan oleh polisi Sri Lanka telah mulai sedikit demi sedikit mengungkapkan identitas pelaku, yang dua di antaranya diketahui sebagai dua bersaudara dari keluarga pengusaha rempah-rempah ternama.

Dirilis oleh news.com.au dan Sydney Morning Herald, Kamis (25/4/2019), kakak beradik itu diidentifikasi bernama Inshaf Ahmed Ibrahim dan Ilham Ahmed Ibrahim.

Si kakak Inshaf diyakini merupakan otak dari keluarga itu. Pria 33 tahun itu meledakkan diri ketika mengantre sarapan di restoran lantai tiga Hotel Grand Cinnamon.

Sementara adiknya mengaktifkan bom bunuh diri di Hotel Shangri-La di waktu yang hampir bersamaan.

Pelaku lain yang diidentifikasi, menurut sumber keamanan bernama Abdul Lathief Jameel Mohamed dan Insan Seelavan.

Polisi Sri Lanka sejauh ini dikabarkan telah menahan hampir 60 orang yang diduga terkait dengan serangkaian serangan bom yang mengguncang negara Asia Selatan itu.

Baca juga: Buru Pelaku Teror Bom, Sri Lanka Kerahkan Ribuan Pasukan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com