Spitzer kemudian berperan dalam mengembangkan satelit tak berawak yang diluncurkan NASA pada 1966 dan 1972.
Dia juga berperan dalam penciptaan teleskop luar angkasa yang besar dan menunggu realisasi dari pemerintah.
Dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk proyek ini, akhirnya rencana baru disetujui pada 1977 setelah Kongres AS menyepakati mengalokasikan dana untuk teleskop ini.
3. Peluncuran tertunda oleh kecelakaan Challenger
Awalnya, program Hubble dijadwalkan meluncur pada 1986. Namun, karena pesawat ulang-alik Challenger meledak saat lepas landas, NASA harus mengundur rencana peluncuran Hubble.
Challenger menewaskan tujuh awak dan memberikan tamparan keras bagi NASA. Proyek Hubble akhirnya harus tertunda untuk sementara waktu.
Para ilmuwan memanfaatkan penundaan itu dengan meningkatkan sensitivitas instrumen teleskop dan menyempurnakan perangkatnya.
Akan tetapi, penundaan ini menyebabkan biaya servis dan penyimpanan membengkak.
4. Menghasilkan pememuan yang luar biasa dan hanya gambar hitam putih pertama
Pada 1995, operator Hubble melakukan pengamatan secara detail untuk menguji kualitas gambar setelah perbaikan.
Pengamatan itu dikenal sebagai "Hubble Deep Field" yang mengagetkan dunia.
Hasil pengamatan itu mengungkapkan bahwa bisa melihat sejumlah besar galaksi yang belum pernah dilihat sebelumnya, termasuk beberapa sistem bintang paling jauh yang belum ditemukan.
Para astronom mengulangi percobaan dengan “Ultra Deep Field” tahun 2004.
Sejak itu, mereka telah merilis beberapa gambar yang menggunakan inframerah untuk mengintip ruang angkasa lebih jauh daripada sebelumnya.
Gambar terbaru berisi lebih dari 5.000 galaksi, beberapa di antaranya sejauh 13,2 miliar tahun cahaya.