KOLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka mengerahkan ribuan pasukan tambahan di seluruh negeri pada Rabu (24/4/2019) malam untuk membantu polisi memburu tersangka dalam teror Minggu Paskah yang menewaskan 359 orang.
Brigadir Sumith Atapattu mengatakan, tentara telah meningkatkan penempatan pasukan sebanyak 1.300 personel menjadi 6.300 personel.
Selain itu, Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga mengerahkan 2.000 personel.
Baca juga: Tak Ada Lagi Teriakan Anak-anak, Jalanan di Sri Lanka Kini Hening
"Kami dipersenjatai dengan kekuatan untuk mencari, menangkap, dan menahan (tersangka) di bawah peraturan darurat," katanya kepada kantor berita AFP.
"Kami terlibat dalam tugas penjagaan statis, patroli, dan membantu operasi pencarian," lanjutnya.
Pemerintah juga mengumumkan larangan semua penerbangan pesawat tanpa awak. Bahkan lisensi yang dikeluarkan untuk semua operator komersial juga ditangguhkan.
Polisi pada Rabu (24/4/2019) kembali menangkap belasan tersangka, kali ini berjumlah 16 orang.
Mereka diduga memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis National Thowheeth Jama'ath (NTJ) yang dituding melakukan ledakan di tiga gereja dan tiga hotel.
Sekarang ada sekitar 75 orang yang sedang diinterogasi sehubungan dengan serangan paling mematikan terhadap warga sipil di negara itu.
Pihak berwenang juga menyelidiki kegagalan pejabat keamanan untuk bertindak berdasarkan informasi yang diperoleh sebelum ledakan terjadi.
Pemimpin parlemen Lakshman Kiriella menuding para pejabat keamanan senior itu justru sengaja menyembunyikan laporan intelijen tentang kemungkinan terjadinya serangan.
Baca juga: Terkait Teror, Parlemen Sri Lanka: Ada Kesengajaan Sembunyikan Laporan Intelijen
"Informasi ada di sana, tapi para pejabat tinggi keamanan tidak mengambil tindakan yang tepat," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena memutuskan untuk memecat Menteri Pertahanan Hemasiri Fernando dan Inspektur Jenderal Polisi Pujith Jayasundara.
"Restrukturisasi pasukan keamanan dan polisi akan selesai dalam waktu sepekan,"ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.