WASHINGTON DC, KOMPAS.com - CEO United Airlines Oscar Munoz mengaku tidak tahu kapan armada Boeing 737 MAX milik maskapainya akan kembali terbang.
Seperti diketahui, Boeing 737 MAX telah ditangguhkan di seluruh dunia setelah dua kecelakaan tragis pada 2018 dan tahun ini.
"Saya pikir itu adil untuk bilang bahwa kami belum tahu," katanya, Rabu (24/4/2019), kepada CNBC.
Baca juga: Ada Sambal Ulek di Buku Resep yang Diluncurkan United Airlines
"Kami benar-benar tidak tahu hingga pada saat ini," ujarnya.
United Airlines telah mengandangkan 14 unit Boeing Max yang dijadwalkan hingga awal Juli, seperti yang dilakukan oleh maskapai Southwest Airlines dan American Airlines.
"Sangat penting ketika kami mengembalikan pesawat ini untuk terbang," ucapnya.
"Tapi kami melakukannya secara serentak dan sejalan dengan tidak hanya AS tapi dunia," imbuhnya.
Sementara itu, United Airlines akan menerima pengiriman 16 unit pesawat Boeing 737 MAX yang baru pada paruh kedua tahun ini.
Munoz meyakini, jika pengandangan armada masih terus berlanjut maka maskapai akan merasakan dampaknya.
Baca juga: Gara-gara 737 Max, Laba Boeing Merosot 21 Persen
Laporan kantor berita AFP menyebutkan, perusahaan raksasa Boeing kehilangan 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun akibat krisis 737 MAX yang dikandangkan di seluruh dunia.
Kecelakaan yang terjadi juga telah memaksa perusahaan untuk menghentikan pengiriman baru dari pesawat yang paling banyak dipesan itu sehingga mengurangi pendapatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.