Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Serangan Bom di Sri Lanka, ISIS Rilis Foto "Pelaku"

Kompas.com - 23/04/2019, 23:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Negara Islam Irak Suriah (ISIS), pada Selasa (23/4/2019), mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom yang menewaskan lebih dari 320 orang di Sri Lanka.

Kelompok teroris yang telah dinyatakan kalah dalam di Irak dan Suriah itu bahkan merilis sebuah foto yang diklaim sebagai para pelaku pemboman.

"Mereka yang melakukan serangan yang menargetkan anggota koalisi yang dipimpin AS dan umat Kristen di Sri Lanka lalu adalah anggota kelompok ISIS," bunyi pernyataan yang dirilis oleh media propaganda ISIS, Amaq, seperti dikutip AFP.

Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Bom di Sri Lanka

Dalam pernyataan selanjutnya dari organisasi teroris itu, turut disebutkan nama-nama dan julukan dari tujuh orang yang mereka sebut sebagai pelaku "serangan yang diberkati".

Klaim ISIS mengatakan, tiga anggota yang disebut bernama Abu Obeidah, Abu Baraa, dan Abu Moukhtar mengeksekusi serangan terhadap hotel-hotel Shangri-La, Cinnamon Grand, dan Kingsbury.

Tiga anggota lainnya yang disebut sebagai Abu Hamza, Abu Khalil, dan Abu Mohammad melakukan serangan di tiga gereja, hyakni di kota Colombo, Negombo, dan Batticaloa.

Sementara pelaku ketujuh, Abu Abdallah, menewaskan tiga petugas polisi dalam serangan di pinggiran kota Colombo.

Media propaganda itu bahkan menyertakan sebuah foto yang menampilkan delapan orang di depan sebuah bendera ISIS berwarna hitam, yang disebut sebagai pelaku serangan.

Dalam foto yang dirilis tersebut, yang sengaja tidak ditampilkan, tujuh orang mengenakan kain penutup wajah, dengan tiga di antaranya memegang pisau.

Sementara satu orang pria berjanggut yang tanpa kain penutup wajah tampak membawa senapan serbu.

Keaslian gambar tidak dapat diverifikasi secara independen dan alasan perbedaan dalam jumlah penyerang yang dilaporkan belum ada kejelasan.

Serangan bom di sejumlah gereja dan hotel mewah di Sri Lanka, pada Minggu (21/4/2019), disebut sebagai salah satu serangan paling mematikan di seluruh dunia sejak serangan terorisme 2001 di AS.

Pemerintah Sri Lanka sebelumnya telah menuding kelompok ekstremis lokal, National Thowheeth Jamaath (NTJ) sebagai dalang serangan bom.

Namun tim penyelidik masih mencari tahu ada tidaknya bantuan jaringan asing dalam serangan tersebut.

Sejauh ini, penyelidik baru mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh merupakan kakak beradik yang menjalankan "jaringan keluarga" dengan keduanya diyakini berusia 20-an.

Baca juga: Kakak Beradik Jadi Pelaku Pemboman Bunuh Diri di Hotel Sri Lanka

Serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan 321 orang, termasuk warga negara asing, dengan PBB menyebutkan 45 di antaranya merupakan anak-anak.

Juru bicara pemerintah Sri Lanka Rajitha Senaratne sebelumnya mengungkapkan bahwa telah ada peringatan akan adanya rencana serangan itu sejak 4 April, atau dua pekan sebelumnya.

Namun, peringatan yang dikeluarkan dinas intelijen asing itu tidak diteruskan kepada Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe serta jajaran menteri lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com