Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka Berniat Serang Hotel Keempat, tapi...

Kompas.com - 23/04/2019, 19:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Penyelidik telah mengidentifikasi dua dari tiga pelaku ledakan bom yang menghantam tiga hotel mewah di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019).

Sumber dari kepolisian menuturkan, dua di antaranya merupakan kakak beradik dan disebut-sebut adalah putra seorang pedagang bumbu yang kaya di Colombo.

Diberitakan AFP Selasa (23/4/2019), salah satunya beraksi di Hotel Grand Cinnamon dengan yang lain di Hotel Shangri-La. Selain mereka, terdapat dua pelaku pengeboman lain.

Baca juga: Kakak Beradik Jadi Pelaku Pemboman Bunuh Diri di Hotel Sri Lanka

Tidak dijelaskan apakah kakak beradik itu berhubungan dengan dua pengebom lain. Satu dari dua pelaku itu melakukan aksinya di restoran dekat Hotel Kingsbury.

Sumber polisi mengungkapkan, pelaku keempat sebenarnya sudah berniat untuk meledakkan diri. "Bahkan, dia sudah melakukan pengecekan sehari sebelumnya (20/4/2019)," katanya.

Namun saat kejadian, tidak diketahui apakah piranti bom bunuh diri yang dipakai si pelaku gagal berfungsi ataukah dia memutuskan untuk berubah pikiran.

Namun setelah ledakan di Shangri-La, staf hotel yang tidak disebutkan identitasnya itu melihat si pelaku dan menaruh curiga, serta melaporkannya ke polisi.

Penegak hukum kemudian melacaknya hingga menemukan dia di penginapan. Si pelaku kemudian meledakkan diri ketika dikonfrontasi yang membunuh dua pejalan kaki.

Sumber itu menuturkan berdasarkan rekaman CCTV, diketahui masing-masing pelaku membawa tas besar. "Sepertinya peledak itu dibuat sendiri secara kasar," papar dia.

Dengan 321 orang tewas, termasuk di antaranya 39 warga asing, dan 500 orang terluka, pemerintah Sri Lanka langsung mengumumkan keadaan darurat nasional.

Colombo langsung memerintahkan perburuan terhadap pihak yang bertanggung jawab dengan polisi menyatakan mereka sudah mengamankan setidaknya 40 orang.

Dampak yang ditimbulkan kakak beradik itu menerpa keluarga. Salah satu saudara mereka harus menggunakan identitas palsu ketika memasuki sebuah hotel.

Sementara saudara yang lain memberi alamat asli yang berujung kepada penyerbuan polisi ke kediaman mereka. Istri saudara pelaku meledakkan diri dan menewaskan dia bersama dau anaknya.

Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Bom di Sri Lanka

Si sumber mengatakan kakak beradik itu merupakan bagian dari jaringan sel keluarga yang mempunyai dana, motivasi, serta pengaruh kepada keluarga besar.

Akibat bom bunuh diri yang dilakukan istri saudara pelaku, tiga orang komandan dilaporkan terbunuh dengan sejumlah kerabat kakak beradik itu ditahan.

Fokus dari penyelidikan polisi adalah mencari tahu apakah ada keterlibatan pihak asing, dan bagaimana anak dari keluarga kaya bisa menjadi radikal.

"Dari berbagai bukti yang kami kumpulkan, sejauh ini mereka sudah memberitahukan apa yang hendak mereka lakukan kepada keluarga," terang sumber tersebut.

"Sepertinya mereka terinspirasi dari kelompok teroris lain. Namun apakah mereka terlibat dalam hubungan dengan kelompok itu masih jadi misteri," imbuh dia.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan Bom Sri Lanka Bertambah Jadi 321 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com