COLOMBO, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas ledakan bom yang terjadi di Sri Lanka pada Minggu kemarin (21/4/2019) terus bertambah. Data terakhir menyatakan mencapai 321 orang.
Jumlah itu dipaparkan Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene dalam pertemuan dengan anggota Parlemen Sri Lanka, sebagaimana diberitakan The Guardian Selasa (23/4/2019).
Baca juga: Korban Tewas Ledakan Bom Sri Lanka Naik Jadi 310 Orang
Dalam rapat dengar pendapat khusus pada Selasa siang waktu setempat, Wijewardene memaparkan 38 di antara 321 korban tewas itu merupakan warga negara asing.
Di antara warga negara asing yang menjadi korban tewas, salah satunya adalah cucu Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina yang baru berusia delapan tahun.
Zayan Chowdhury tengah menikmati sarapan bersama ayahnya di salah satu hotel di ibu kota Colombo ketika bom menghantam, demikian dilaporkan media lokal.
Kabar kematian Zayan disampaikan oleh anggota Parlemen Bangladesh dari Partai Buruh Tulip Siddiq yang merupakan keponakan PM Hasina melalui kicauan Twitter.
I lost a relative today in the Sri Lanka attacks. It’s all so devastating. Hope everyone is keeping safe. Solidarity with the people of Sri Lanka.
— Tulip Siddiq (@TulipSiddiq) April 21, 2019
"Saya kehilangan kerabat saya dalam serangan di Sri Lanka. Sangat menyakitkan. Saya berharap korban yang lain baik-baik saja. Solidaritas bagi warga Sri Lanka," kata Tulip.
Dia menekankan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan jajaran menteri kabinet yang lain tidak mendapat informasi soal kemungkinan adanya serangan.
Sebuah dinas intelijen negara lain sempat memberikan peringatan soal rencana serangan yang hendak dilakukan kelompok National Thawheeth Jamaath (NJT).
Menurut juru bicara pemerintah Rajitha Senaratne menuturkan laporan itu sudah diterima oleh dinas keamanan Sri Lanka pada 4 April, lebih dari dua pekan sebelum serangan.
Wickremesinghe tidak mendapat adanya perkembangan laporan buntut pertikaiannya dengan Presiden Maithripala Sirisena. Wickremesinghe sempat dipecat pada Oktober 2018.
Baca juga: Ledakan Bom Sri Lanka Disebut Balasan atas Penembakan Masjid Selandia Baru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.