Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Info Intel soal Ledakan Bom Sri Lanka | Bayi Meninggal di Pesawat Air Asia

Kompas.com - 23/04/2019, 06:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Publik Sri Lanka begitu geram ketika Menteri Telekomunikasi Harin Fernando mengunggah gambar yang berisi sebuah laporan dari badan intelijen asing.

Dalam laporan itu, rencana serangan bom yang terjadi pada Minggu (21/4/2019) ternyata sudah diketahui pada 11 April, atau 11 hari sebelumnya.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memberikan tanggapan di mana menjadi salah satu artikel populer internasional sepanjang Senin (22/4/2019) hingga Selasa pagi (23/4/2019).

1. PM Sri Lanka Sudah Tahu Ada Rencana Serangan Bom, tapi...
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui dia sudah mendengar adanya informasi tentang rencana gelombang serangan bom pada Minggu (21/4/2019).

Terdapat delapan titik di gereja maupun hotel bintang lima yang menjadi sasaran serangan saat Paskah, dengan 290 orang dilaporkan tewas.

Sebelum serangan terjadi, pihak kepolisian sebenarnya sudah mendapat peringatan dari "dinas intelijen asing" mengenai adanya rencana pengeboman itu.

PM Wickremesinghe pun memberikan tanggapan mengapa laporan itu tidak ditindaklanjuti. Penjelasannya bisa Anda simak di sini.

2. Usai Digendong dan Didoakan Bayi Ini Meninggal di Pesawat Air Asia
Seorang perempuan asal Perth, Australia menggendong bayi berumur dua bulan anak seorang penumpang maskapai penerbangan AirAsia ketika ia meninggal dalam pelukannya.

Perempuan itu menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "situasi paling menantang yang bisa dilalui seseorang".

Nadia Parenzee adalah penumpang dalam penerbangan AirAsia D7236 dari Kuala Lumpur ke Perth pada Senin (22/4/2019) pagi.

Bagaimana ceritanya hingga bayi itu bisa meninggal dalam pelukan? Anda bisa mendapatkan kisah selengkapnya di tautan ini.

3. Ledakan Bom Sri Lanka, Ini 6 Fakta yang Sudah Dihimpun
Publik dunia sangat terkejut ketika mendengar Sri Lanka, negara yang berada di Asia Selatan, diguncang gelombang ledakan bom pada Minggu (21/4/2019).

Ledakan yang dilaporkan terjadi di delapan tempat itu menewaskan 290 orang dan melukai 450 orang lain serta membuat Sri Lanka berada dalam jam malam.

Terdapat enam fakta yang bisa menggambarkan dengan singkat situasi maupun bagaimana cara pelaku melakukan aksinya. Penasaran? Anda bisa membacanya di sini.

4. Siapa Itu National Thowheeth Jamaath yang Disebut dalam Ledakan Bom Sri Lanka?
Sebuah laporan intelijen diunggah oleh Menteri Luar Negeri Sri Lanka Harin Fernando setelah ledakan bom mengguncang negara itu Minggu (21/4/2019).

Dalam unggahan di Twitter, Fernando mengatakan laporan yang dikeluarkan dinas intelijen asing itu telah memperingatkan akan rencana serangan pada 11 April atau 10 hari sebelumnya.

Dalam surat itu, disebutkan National Thowheeth Jamaath (NJT) merupakan kelompok yang merencanakan serangan bom yang menghantam delapan tempat di Sri Lanka.

Anda bisa menemukan penjelasan mengenai siapa itu NJT dengan menekan tautan di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com