"Dia tak terlihat gembira atau takut. Dia amat tenang," papar Dilip.
Tak lama setelah pemuda itu memasuki gereja, ledakan keras terjadi.
"Ledakan keras itu membuat keluarga saya berlarian, mereka amat takut. Mereka menghubungi saya, tapi saat itu saya sudah berada di gereja lain," kata Dilip.
Baca juga: Pascaserangan Bom, Pemerintah Sri Lanka Berlakukan Status Darurat
Dia menambahkan, tidak ada anggota keluarganya yang tewas atau terluka, tetapi komunitasnya amat terpukul dengan tragedi itu.
"Saya amat beruntung karena biasanya saya memilih masuk gereja itu. Kami amat lega sekaligus amat sedih," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.