COLOMBO, KOMPAS.com — Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui dia sudah mendengar adanya informasi tentang rencana gelombang serangan bom pada Minggu (21/4/2019).
Terdapat delapan titik di gereja maupun hotel bintang lima yang menjadi sasaran serangan saat Paskah, dengan 207 orang dilaporkan tewas.
Sebelum serangan terjadi, pihak kepolisian sebenarnya sudah mendapat peringatan dari "dinas intelijen asing" mengenai adanya rencana pengeboman itu.
Baca juga: Korban Tewas Capai 207 Orang, Ini 4 Hal Soal Teror di Sri Lanka
Dalam unggahan Menteri Telekomunikasi Harin Fernando, diketahui surat berisi laporan intelijen itu bertanggal 11 April atau sepuluh hari sebelum kejadian.
Namun, sebagaimana diwartakan Daily Mirror dan The Telegraph, PM Wickremesinghe mengaku tidak mendapat informasi terbaru mengenai perkembangan laporan intelijen itu.
Wickremesinghe menegaskan penyelidikan perlu dilaksanakan untuk mengetahui mengapa laporan intelijen tidak ditindaklanjuti oleh otoritas berwenang.
Some intelligence officers were aware of this incidence. Therefore there was a delay in action. What my father heard was also from an intelligence officer. Serious action need to be taken as to why this warning was ignored. I was in Badulla last night pic.twitter.com/ssJyItJF1x
— Harin Fernando (@fernandoharin) April 21, 2019
"Namun, saat ini fokus kami adalah menangkap pelaku yang bertanggung jawab," kata Wickremesinghe. Pernyataan yang sama juga disuarakan oleh Fernando.
"Tindakan serius harus segera diambil mengapa peringatan seperti ini bisa tidak diproses. Saya berada di Badulla tadi malam," tutur Fernando di Twitter.
Tak pelak komentar itu menuai kemarahan publik. Netizen Twitter dengan nama akun Amali berang mengapa Fernando mengunggah surat itu saat peristiwa telah terjadi.
"Ayahmu sudah diberi tahu. Maka, tidak ada korban dari orang yang kamu cintai. Kalian tahu, tetapi membiarkan kami mati? Saya benar-benar kesulitan mencernanya," kecam dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.