Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Terus Terjadi, Hingga Kini Ada 8 Rentetan Ledakan Bom di Sri Lanka

Kompas.com - 21/04/2019, 17:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Menanggapi serentetan ledakan bom, Kepolisian Sri Lanka akan memberlakukan jam malam di seluruh area mulai Minggu (21/4/2019) pukul 18.00 waktu setempat.

Jam malam itu akan berakhir pada Senin (22/4/2019) pukul 06.00 waktu setempat.

Mulai dari ledakan bom pertama pada pagi hari, serangan teror masih terus berlangsung dengan yang terbaru mengguncang Orugodawatta, Colombo.

Baca juga: Korban Tewas Jadi 156 Orang, Pelaku Ledakan di Sri Lanka Masih Misteri

Diwartakan kantor berita AFP, serangan terbaru menjadikan total seluruh ledakan bom hingga kini menjadi 8 ledakan dalam satu hari.

Korban tewas pun tercatat semakin bertambah dengan hampir 160 orang kehilangan nyawa dalam ledakan bom yang mengguncang sejumlah hotel dan gereja, yang bertepatan dalam perayaan Paskah.

Laporan sebelumnya menyebutkan, hotel yang diserang antara lain Kingsbury, Shangri-La, dan Cinnamon Grand, yang semuanya terletak di ibu kota Sri Lanka, Colombo.

Dua gereja yang dilanda ledakan bom selama perayaan Paskah berada di Colombo, dan satu lagi terletak di Negombo.

Polisi mengatakan, 500 orang juga terluka dalam enam ledakan bom yang hampir bersamaaan mengguncang gereja dan hotel. Sementara, korban tewas termasuk 35 orang asing.

Sumber rumah sakit mengatakan warga negara Inggris, Belanda dan Amerika Serikat termasuk di antara yang tewas.

Selain itu, warga Inggris dan Jepang dilaporkan terluka dalam serangan itu.

Kepala Polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara pernah mengeluarkan peringatan nasional pada 10 hari sebelum serangan bom pada Minggu terjadi.

Baca juga: Sri Lanka Diguncang Ledakan, Inggris Langsung Terbitkan Travel Advice

Menurutnya, pelaku bom bunuh diri telah merencanakan serangan pada gereja-gereja utama.

"Sebuah agen intelijen asing melaporkan, NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana melakukan seranga bunuh diri menargetkan gereja terkemuka dan komisi tinggi India di Colombo," demikian bunyi peringatan itu.

NTJ merupakan kelompok radikal di Sri Lanka yang dikaitkan dengan vandalisasi patung Buddha pada tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com