Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewaskan 137 Orang, Ini Beberapa Hal soal Ledakan Bom Gereja dan Hotel di Sri Lanka

Kompas.com - 21/04/2019, 14:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Kepolisian Sri Lanka melaporkan jumlah korban tewas dalam serangkaian ledakan bom yang mengguncang hotel mewah dan gereja pada Minggu (21/4/2019) telah mencapai 137 orang.

Berikut sejumlah hal terkini soal teror bom di gereja dan hotel di Sri Lanka yang bertepatan pada perayaan Paskah:

Korban tewas

Kepada kantor berita AFP, pejabat polisi mengatakan setidaknya ada 45 orang yang tewas di Kolombo, di tiga hotel dan sebuah gereja.

Baca juga: 10 Hari Lalu, Polisi Sri Lanka Sudah Cium Rencana Peledakan Gereja

Sementara itu, 67 orang lainnya tak lagi bernyawa dalam serangan bom pada gereja di Negombo, dan 25 orang tewas di gereja di kota Batticaloa.

Rangkaian insiden

Ledakan pertama dilaporkan terjadi di gereja St Anthony's Shrine di Kolombo dan Gereja St Sebastian di kota Negombo.

Puluhan orang terluka dalam ledakan di St Anthony. Tak lama setelah ledakan bom itu dilaporkan, polisi mengonfirmasi tiga hotel di Colombo juga diguncang ledakan bersama dengan sebuah gereja di Batticaloa.

Seorang pejabat di rumah sakit Batticaloa mengatakan, lebih dari 300 orang telah dirawat karena menderita luka-luka akibat ledakan bom.

Belum ada klaim

Belum diketahui seperti apa sifat dari ledakan tersebut. Sejauh ini, belum ada klaim pihak yang mengaku melakukan serangan.

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengaku terkejut dengan peristiwa itu dan meminta masyarakat untuk tenang.

Imbauan hindari hoaks

Sementara Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengutuk ledakan bom dengan menyebutkanya sebagai tindakan pengecut.

"Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kita hari ini," kicaunya di Twitter.

Baca juga: Pasca-ledakan, Presiden Sri Lanka Minta Rakyatnya untuk Tetap Tenang

"Saya menyerukan kepada semua warga Sri Lanka untuk tetap bersatu dan kuat selama masa tragis ini," lanjurnya.

Dia juga meminta penduduk tidak menyebarkan laporan dan spekulasi hoaks.

Sebagai informasi, sekitar 6 persen dari penduduk Sri Lanka yang mayoritas Budha adalah umat Katolik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com