Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hari Lalu, Polisi Sri Lanka Sudah "Cium" Rencana Peledakan Bom di Gereja

Kompas.com - 21/04/2019, 14:15 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

KOLOMBO, KOMPAS.com - Kepala kepolisian Sri Lanka ternyata sudah memberikan peringatan kemungkinan adanya serangan bom bunuh diri ke beberapa gereja.

Peringatan ini diberikan 10 hari sebelum serangkaian ledakan yang menimpa hotel dan gereja pada Minggu (21/4/2019).

Kepala kepolisian Pujuth Jayasundara mengirimkan peringatan kemungkinan adanya serangan bom ini kepada sejumlah perwira tinggi pada 11 April lalu.

Baca juga: Pasca-ledakan, Presiden Sri Lanka Minta Rakyatnya untuk Tetap Tenang

"Sebuah dinas intelijen asing mengabarkan bahwa NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana melakukan serangan bom bunuh diri terhadap sejumlah gereja dan kantor komisioner tinggi India di Kolombo," demikian isi peringatan yang dilihat AFP.

NTJ adalah kelompok radikal Islam di Sri Lanka yang mulai terlihat aksinya setelah terkait dengan perusakan sejumlah patung Buddha.

Sementara itu, setidaknya 52 orang meninggal dunia akibat serangkaian serangan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka.

Kepolisian Sri Lanka menjelaskan, ledakan bom terjadi di tiga gereja di kota Kolombo, Negombo, dan Battilocoa.

Dua ledakan bom pertama terjadi di gereja St Anthony di Kolombo dan St Sebastian di kota Negombo.

Tak lama kemudian, polisi Sri Lanka mengonfirmasi telah terjadi ledakan bom di tiga hotel di ibu kota Kolombo bersama sebuah gereja di kota Batticaloa.

Seorang staf salah satu hotel yaitu Grand Cinnamon yang terletak tak jauh dari kediaman perdana menteri, mengatakan bahwa ledakan bom itu menghancurkan restoran hotel.

Staf tersebut mengatakan, setidaknya satu orang tewas akibat ledakan bom itu.

Sementara, staf RS Batticaloa mengatakan, lebih dari 300 orang dengan berbagai level luka masuk ke rumah sakit itu menyusul ledakan di gereja.

Di sisi lain, Menteri Reformasi Ekonomi dan Distribusi Publik Harsha da Silva mengatakan, operasi penyelamatan masih berlangsung.

Da Silva juga menambahkan, dia sudah mendatangi dua hotel dan gereja St Anthony yang menjadi sasaran.

"Pemandangannya amat mengerikan. Saya melihat potongan tubuh di mana-mana," kata dia.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Gereja Sri Lanka Sudah Mencapai 52 Orang

Da Silva menambahkan, di antara korban tewas terdapat beberapa warga asing dan dia meminta warga Sri Lanka tetap tenang.

Sejauh ini belum ada satu kelompok pun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian ledakan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com