Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Tewas Tertembak saat Kerusuhan di Irlandia Utara, Dua Remaja Ditahan

Kompas.com - 20/04/2019, 19:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LONDONDERRY, KOMPAS.com - Seorang jurnalis menjadi korban tewas setelah tertembak saat meliput kerusuhan dan bentrokan bersenjata antara kelompok paramiliter dengan polisi di Irlandia Utara, Kamis (18/4/2019) malam.

Lyra McKee (29), mengalami luka tembak pada bagian kepala. Polisi menuduh tembakan berasal dari senjata yang dibawa anggota kelompok paramiliter Tentara Republik Irlandia (IRA) saat terjadinya bentrokan.

Pihak berwajib segera memburu pria bersenjata yang diduga menjadi pelaku penembakan setelah merilis rekaman kamera keamanan yang memperlihatkan situasi kerusuhan di Creggan.

Dalam rekaman, juga tampak korban yang berdiri bersama wartawan lainnya di dekat kendaraan polisi. Rekaman juga memperlihatkan sosok pria bersenjata yang melepaskan tembakan, diduga sebagai tersangka.

Baca juga: Berniat Bikin Video TikTok, Remaja di India Tewas Tertembak Teman Sendiri

Massa aksi juga membawa bom molotov dan kembang api yang dilemparkan ke arah kendaraan polisi.

"Seorang pria kemudian melepaskan tembakan di lingkungan permukiman di kota dan berakibat melukai nona McKee," kata kepala polisi Mark Hamilton, dikutip AFP.

Kepolisian Irlandia Utara akhirnya menahan dua remaja, yang baru berusia 18 dan 19 tahun, di Londonderry, yang diduga terkait dengan kasus penembakan yang menewaskan McKee.

"Dua pria, berusia 18 dan 19 tahun, ditangkap di Londonderry di bawah undang-undang anti-teror dan dibawa ke Belfast untuk diinterogasi," kata kepolisian Irlandia Utara dalam pernyataannya, Sabtu (20/4/2019).

Aksi kekerasan yang berujung pada kerusuhan itu terjadi menjelang akhir pekan Paskah, yang dipicu penolakan dari Partai Republik terhadap kehadiran Inggris di Irlandia Utara untuk memperingati pemberontakan 1916.

Sejumlah pejabat menuding kerusuhan didalangi oleh kelompok New IRA, sebuah kelompok paramiliter republik yang menentang perubahan tanpa kekerasan untuk mewujudkan Irlandia bersatu.

New IRA disebut sebagai gabungan dari kelompok-kelompok bersenjata yang menentang keras proses perdamaian Irlandia Utara. Kelompok ini juga mengklaim bertanggung jawab dalam teror bom ransel yang dikirim ke London dan Glasgow pada Maret lalu.

Baca juga: Jet Tempur F-16 Belanda Tertembak Pelurunya Sendiri

IRA menghendaki penggabungan Irlandia Utara menjadi Republik Irlandia melalui jalan kekerasan.

Kelompok itu telah menyerukan gencatan senjata pada 1997 dan mengumumkan berakhirnya kampanye bersenjata pada 2005, serta memulai jalur politik damai untuk mencapai tujuan mereka.

Namun kelompok-kelompok sempalannya membangkang dan berusaha melanjutkan gerakan bersenjata dan kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com