Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang yang Paksa Pramugari EVA Air Bersihkan Bokongnya Meninggal di Thailand

Kompas.com - 19/04/2019, 23:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang penumpang yang diduga memaksa pramugari maskapai EVA Air membersihkan bokongnya setelah buang air dikabarkan meninggal di pulau Thailand.

EVA Air, maskapai asal Taiwan, telah mencoba menghubungi pria yang tak disebutkan identitasnya itu melalui pengacara di Amerika Serikat (AS) pasca-kejadian Januari lalu.

Baca juga: Usai Buang Air, Penumpang EVA Air Paksa Pramugari Bersihkan Bokongnya

Dalam penerbangan dari Los Angeles ke Taiwan 19 Januari lalu, penumpang pria itu awalnya meminta pramugari yang bernama Kuo untuk membantunya ke toilet.

Penumpang yang obesitas itu kemudian meminta Kuo untuk menurunkan celana dalamnya. Jika menolak, penumpang itu mengancam bakal buang air di lantai.

Kuo yang dibantu dua pramugari lainnya membantu menurunkan celana dalam si penumpang dan mencoba menutupi kelaminnya dengan selimut. Namun, tangannya dipukul.

Si penumpang lalu meminta mereka untuk membersihkan bokong karena dia tidak bisa menyekanya sendiri. Para pramugari itu pun terpaksa melakukannya.

Mengaku tangan kanannya terluka, penumpang tersebut kemudian meminta para pramugari untuk menyeka bokong hingga tiga kali. "Lebih dalam," kata si penumpang.

Diwartakan Daily Mirror Jumat (19/4/2019), EVA Air mencoba mendapatkan informasi penumpang itu supaya mereka bisa mengajukan tuntutan atas tuduhan pelecehan seksual.

Namun, mereka kemudian menerima informasi bahwa penumpang pria tersebut sudah meninggal pada awal Maret di Pulau Ko Samui yang berlokasi di Teluk Thailand.

Tidak dijelaskan penyebab kematian penumpang tersebut di pulau yang menjadi kawasan populer untuk berlibur karena mempunyai pantai indah serta hutan yang lebat.

Juru bicara maskapai Cheng Chao-yang mengatakan karena kejadian itu, para pramugari tersebut mengalami trauma dengan salah satunya menangis dan mual.

Kru kabin tersebut tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan kejadian yang mereka alami dalam konferensi pers, dan meminta perlindungan dari maskapai.

Baca juga: Ada Penghargaan Payudara dan Bokong Terbesar, Sekolah di AS Ini Dikecam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com