PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah melalui kantor jaksa Paris, Perancis, langsung menggelar penyelidikan segera setelah kebakaran yang terjadi di Gereja Notre Dame padam.
Dilaporkan Daily Mirror Kamis (18/4/2019), polisi langsung menanyai karyawan Le Bras Freres selaku pihak yang mengerjakan konstruksi di Notre Dame.
Baca juga: Kebakaran Notre Dame, Muncul Usulan Bangun Gereja Sementara dari Kayu
Berdasarkan keterangan dari sumber kepolisian, penyelidik berpikir hubungan arus pendek pada listrik merupakan dugaan pertama kebakaran bisa terjadi.
"Kami masih mempertimbangkan berbagai hipotesis pada tahap ini," kata sumber itu kepada CNN yang menambahkan, investigasi mereka masih bisa berkembang.
Hingga saat ini, otoritas masih menganggap insiden itu sebagai sebuah kecelakaan dan total sudah ada 40 orang yang telah menjalani pemeriksaan.
Selain itu, tim forensik dan laboratorium kepolisian dilaporkan sudah diperbolehkan memasuki bagian dalam gereja dan mulai menggelar inspeksi untuk menentukan penyebab utama.
Pekerjaan renovasi tengah dilangsungkan di bagian puncak menara gereja berusia 850 tahun itu ketika api mulai melalap bagian atas pada Senin petang (15/4/2019).
Kebakaran itu menghancurkan puncak menara dan menghanguskan sebagian besar atap gereja. Di bagian dalam, altar yang dibangun pada 1989 merupakan bagian yang mengalami kerusakan.
Untungnya, sejumlah artefak penting bisa diselamatkan. Antara lain Mahkota Duri yang diyakini dipakai oleh Yesus Kristus ketika Dia disalibkan.
Kemudian Kayu Salib, diyakini berasal dari salib yang dipakai untuk menghukum mati Yesus, serta paku yang menancap di kaki maupun tangan-Nya.
Relik-relik itu, bersama dengan jubah yang dikenakan Raja Perancis Louis, kini dievakuasi ke Museum Louvre pasca-kebakaran yang terjadi pada Senin tersebut.
Presiden Perancis Emmanuel Macron telah menjanjikan proses pemulihan dan pembangunan kembali Notre Dame bakal diselesaikan dalam waktu lima tahun.
Baca juga: Ada Gambar Katedral Notre Dame di Jersey Klub Rugby Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.