TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan kepada seluruh negara di kawasan Timur Tengah untuk bersatu dan menentang Amerika Serikat (AS).
Dalam pidatonya di parade Hari Militer di Teheran, Rouhani mendesak negara tetangga untuk "memukul mundur Zionisme" dengan menuduh AS dan sekutunya Israel sebagai akar masalah di kawasan.
Baca juga: Menangi Laga Internasional, Petinju Putri Asal Iran Justru Terancam Ditahan
Rouhani juga menegaskan pasukan Iran bukanlah ancaman di kawasan. "Selama beradab-abad, negara kawasan ini tidak pernah terlibat masalah. Jika ada, itu karena hal lain," katanya.
"Jika muncul masalah di antara kami, itu karena keberadaan Zionisme dan arogansi Amerika," tegas dia yang dikelilingi oleh jenderal top ketika berpidato, dikutip Al Jazeera Kamis (18/4/2019).
Selama parade, para tentara berbaris melewati podium di mana Rouhani dan para komandan top berdiri, dengan berbagai alat utama sistem persenjataan juga dipamerkan.
Antara lain rudal, kapal selam, kendaraan lapis baja, radar dan piranti elektronik militer, serta jet tempur yang diproduksi oleh Iran sendiri.
Iran mempunyai dua cabang militer. Yakni pasukan reguler serta Garda Revolusi yang dibentuk pada 1979 untuk melindungi kepentingan internal maupun eksternal.
Nah, Washington mulai pekan ini secara resmi telah memasukkan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris, kebijakan kali pertama AS terhadap militer resmi negara lain.
Rouhani menyebut penghinaan terhadap Garda Revolusi merupakan penghinaan kepada seluruh militer Iran dan juga penghinaan bagi bangsa itu sendiri.
Keputusan AS memasukkan Garda Revolusi sebagai teroris memunculkan kekhawatiran bahwa Teheran bisa melakukan tindakan yang sama terhadap militer mereka.
Rouhani kemudian mengatakan pasukan Iran jauh lebih kuat dari sebelumnya dan bersikukuh mereka hanya ingin menciptakan stabilitas di kawasan.
"Kami hanya menginginkan keamanan dan stabilitas regional, kedaulatan negara, dan berjuang dalam melenyapkan terorisme beserta aktivitas mereka," terang Rouhani.
Baca juga: Protes Aturan Hijab, Perempuan Iran Dipenjara Satu Tahun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.