Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangi Laga Internasional, Petinju Putri Asal Iran Justru Terancam Ditahan

Kompas.com - 18/04/2019, 11:42 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Seorang petinju putri Iran yang baru saja memenangi pertarungan internasional melawan petinju Perancis, kini justru menghadapi ancaman penahanan.

Sadaf Khadem (24), menjadi petinju putri Iran pertama yang meraih kemenangan dalam laga internasional.

Dia berhasil mengalahkan lawannya, petinju putri Perancis Anne Chauvin (25) dalam pertarungan di Kota Royan, pada Sabtu (13/4/2019) lalu.

Namun Khadem kini enggan kembali ke negaranya, setelah mendengar bahwa sebuah surat perintah penangkapan telah dikeluarkan oleh pihak berwenang Iran untuk dirinya.

Khadem, yang sehari-hari bekerja sebagai pelatih kebugaran di Teheran, bersama dengan pelatihnya Mahyar Monshipour, kini tengah berada di Kota Poitiers, Perancis. Demikian disampaikan seorang juru bicara yang menolak dituliskan namanya.

Baca juga: Dicium Saat Wawancara, Reporter Ini Laporkan Petinju Kelas Berat Bulgaria

Dilansir AFP, alasan surat penangkapan tersebut yakni lantaran dalam pertarungan yang dijalaninya, Khadem tidak mengenakan penutup kepala dan bahkan memakai celana pendek.

Hal itu dianggap bertentangan dengan aturan di Iran bahwa atlet wanita harus mengenakan pakaian yang sesuai dengan hukum Islam.

"Khadem dituduh telah melanggar aturan berpakaian Iran untuk perempuan, sementara pelatihnya dituduh terlibat," kata juru bicara itu.

Tidak ada komentar langsung dari pihak pengadilan Iran. Sementara federasi tinju Iran menolak mengakui Khadem maupun pertandingan yang dilakoninya.

Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Olahraga dan Pemuda Iran, kepala federasi tinju Iran, Hossein Soori mengatakan bahwa Khadem bukan petinju yang terdaftar dalam federasi dan apa yang dilakukannya tidak berhubungan dengan federasi.

Pihak federasi juga membantah keras tuduhan telah menghalangi Khadem untuk kembali dari Perancis atau akan diancam hukuman jika kembali ke Iran.

Menurut juru bicara, sang pelatih mendapat peringatan tentang adanya surat perintah penangkapan melalui pesan singkat namun tidak memberi rincian lebih lanjut.

Juru bicara juga mengatakan bahwa Kementerian Olahraga Perancis telah mengetahui situasi yang dihadapi Khadem, namun belum bersedia berbicara kepada publik.

Sebelum pertandingan, AFP sempat berbicara dengan Khadem, yang mengatakan, "Saya ingin berkembang sebanyak mungkin, melangkah sejauh mungkin, dan menunjukkan kepada perempuan Iran lainnya bahwa mereka dapat mencoba merasakan olahraga ini."

Baca juga: Hajar Polisi saat Unjuk Rasa Rompi Kuning di Paris, Mantan Petinju Ditahan

Perempuan Iran tidak dilarang untuk aktif dalam bidang olahraga. Atlet mereka bahkan ikut serta dalam ajang internasional seperti mendayung, rugbi, atletik, hingga taekwondo.

Namun ada aturan ketat dalam berpakaian yang harus ditaati para atlet perempuan Iran dengan mengenakan busana yang menutup rambut hingga pergelangan kaki.

Maziar Nazemi, juru bicara Kementerian Olahraga Iran, mengatakan bahwa Iran tidak memiliki federasi tinju wanita karena AIBA, federasi tinju internasional, menolak bekerja sama dalam aturan berpakaian bagi perempuan Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com