PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dikabarkan mengawasi peluncuran senjata terbaru. Uji coba pertama sejak negosiasi dengan AS mengalami kebuntuan.
Kabar uji coba itu terjadi sejak pertemuan Kim dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu mengalami kebuntuan terkait denuklirisasi.
Media pemerintah KCNA dikutip AFP Kamis s(18/4/2019) memberitakan, dalam uji coba itu dilakukan berbagai simulasi peluncuran dengan target berbeda.
Baca juga: Saya Siap Pergi ke Mana Saja Demi Bertemu Kim Jong Un
Saat mengawasi uji coba itu, Kim mengatakan perkembangan senjata tersebut sebagai momen penting dalam meningkatkan kemampuan tempur pasukan Korut.
KCNA tidak memberi detil akan senjata itu. Namun, dikatakan senjata tersebut merupakan senjata pandu yang bisa diisi dengan "hulu ledak sangat kuat".
Setiap ada rudal maupun senjata yang diluncurkan Pyongyang, AS maupun Korea Selatan (Korsel) yang intens memantau perkembangan negara itu bisa langsung melacaknya.
Namun, kedua negara tersebut belum memberikan komentar akan klaim Korut. Analis Korut Ankit Panda berkata, ada berbagai kemungkinan tentang jenis senjata yang diuji coba.
"Deskripsinya menunjukkan mereka tengah mencoba rudal. Mungkin rudal anti-tank, rudal darat ke udara maupun sistem artileri roket," terang Panda.
Awal pekan ini, Center for Strategic and International Studies menyatakan terdapat aktivitas di Yongbyon yang merupakan fasilitas nuklir utama Korut.
Lembaga think tank asal AS itu berujar dari bukti yang diperoleh, diyakini negara komunis tersebut kembali memproses material radiaktif menjadi bahan bakar bom.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.