Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditembak Rekannya Sendiri, Begini Sikap Tentara Pembelot Korea Utara

Kompas.com - 17/04/2019, 16:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

SEOUL, KOMPAS.com - Tentara Korea Utara (Korut) yang ditembak rekannya sendiri ketika mencoba melarikan diri ke perbatasan Korea Selatan (Korsel) mengaku dia tidak menyalahkan mereka.

Oh Chong Song menjadi perbincangan nasional ketika dalam rekaman kamera pengawas, mobil yang dikendarainya mengebut menuju Zona Demiliterisasi (DMZ).

Diwartakan Newsweek Selasa (16/4/2019), Oh melompat keluar dari mobil dan berlari ke perbatasan Korsel di mana para prajurit perbatasan Korut menghujaninya dengan tembakan.

Baca juga: Militer Korsel: Tentara Korut yang Membelot Ditembak 40 Kali

Setidaknya Oh menerima lima tembakan sebelum roboh dekat tembok kecil, di mana pasukan Korea segera menariknya ke tempat yang aman dan merawatnya dalam insiden November 2017 itu.

Kini 18 bulan kemudian kepada NBC News, Oh mengatakan dia tidak menyalahkan mantan rekan-rekannya atas tindakan mereka. Dia berujar bakal melakukan hal yang sama.

"Dalam situasi mereka, saya tentu bakal memberondongkan senjata saya. Ini bukan masalah pertemanan. Tentu saya akan melakukan hal yang sama," tutur dia.

Keputusan Oh untuk membelot terjadi ketika hubungan Korut mengalami ketegangan baik dengan tetangganya Korsel maupun dengan Amerika Serikat (AS).

Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump pada 2017 saling melontarkan sindiran, ejekan, hingga ancaman bakal menghancurkan satu sama lain.

Dua bulan sebelum Oh jadi pembelot, Pyongyang menghelat uji coba senjata nuklir terkuat. Kemudian mereka meluncurkan rudal balistik terbaru dua pekan pasca-Oh kabur.

Oh mengucapkan terima kasih kepada dokter Korsel dan AS yang berhasil menyelamatkan nyawanya. Saat dilarikan ke rumah sakit, dia dilaporkan kehilangan banyak darah.

Kemudian saat operasi menyelamatkan nyawanya, dokter bedah Lee Guk-jong menyatakan mereka mengangkat sejumlah parasit. Termasuk cacing sepanjang 27 cm di tubuhnya.

Dalam wawancara dengan harian Jepang Sankei Shimbun, dia mengaku merupakan anak dari seorang jenderal, dan mengaku kehidupannya di sana tidak bahagia.

Dia membantah laporan media Korsel Dong-a-Ilbo bahwa dia diburu karena melakukan pembunuhan. Namun, dia mengaku sempat terlibat masalah dengan sejumlah orang.

Menurut Kementerian Unifikasi Korsel, lebih dari 30.000 warga Korut memutuskan membelot ke perbatasan Selatan. Meski ada kemungkinan terdapat kasus mereka kembali ke Utara.

Baca juga: Dokter Korsel Angkat Parasit dari Tubuh Tentara Korut yang Membelot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com