BAGHOUZ, KOMPAS.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah mengklaim telah membunuh ratusan orang di seluruh dunia dalam serangan "balas dendam".
Diwartakan Daily Mail (15/4/2019), kelompok ekstremis itu mengaku sudah membunuh sekitar 362 orang dalam 92 serangan di seluruh dunia selama tiga hari.
Baca juga: Pria Singapura Dituduh Danai Publikasi Propaganda ISIS
Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri, ranjau darat, dan pembunuhan di setidaknya 80 kota. Termasuk ledakan di Kolomna, dekat Moskwa, Rusia.
Berdasarkan pemberitaan The Times, ISIS menyatakan bertanggung jawab atas 14 serangan di Irak, 10 di Suriah, serta di Somalia, Afghanistan, Libya, serta Mesir.
ISIS mengatakan mereka melakukan serangan pada 8-10 April itu sebagai balasan setelah mereka mengalami kekalahan di desa Baghouz yang menjadi benteng terakhir.
Namun, sejumlah analis menyatakan mereka tidak memercayai jika serangan yang terjadi luar Irak serta Suriah dilaksanakan oleh kelompok ekstremis tersebut.
Ledakan di Kolomna, di mana satu orang dilaporkan terluka, tidak ditemukan adanya bukti serangan teroris. Otoritas meyakini ledakan itu karena kebocoran gas.
Meski begitu, serangan acak yang terjadi Libya, kawasan Sinai, hingga Suriah bisa jadi dilakukan ISIS. Antara lain serangan yang menewaskan dua anggota Kurdi.
Peristiwa itu muncul setelah juru bicara ISIS Abu Hassan al-Muhajir merespon klaim yang dibuat Amerika Serikat (AS) bahwa mereka sudah tersapu dari Suriah pada Maret.
Dalam rekaman berdurasi 44 menit, Muhajir menyatakan klaim itu sesat. Diungkap juga adanya rencana serangan yang meniru teror Paris, Perancis, empat tahun lalu.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang disokong AS mengklaim kemenangan pada 23 Maret setelah Baghouz yang terletak di tepi Sungai Eufrat dibebaskan dari ISIS.
Klaim yang dibuat SDF menjadi berakhirnya ISIS sejak pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi, mendeklarasikan "kekhalifahan" di Mosul, Irak, pada 2014.
Baca juga: Perempuan ISIS Diadili karena Biarkan Gadis Cilik Yazidi Mati Kehausan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.