MELBOURNE, KOMPAS.com - Ayah pendiri WikiLeaks Julian Assange, John Shipton, meminta pemerintah Australia untuk membawa pulang putranya.
Dia juga mengaku terkejut dengan kondisi putranya setelah ditangkap di London pada pekan lalu.
Melansir dari kantor berita AFP, Shipton pernah menjabat sekretaris Partai WikiLeaks, sebuah partai politik mikro di Australia, ketika putranya mencoba mencalonkan diri untuk kursi sehat dalam pemilu nasional 2013.
Baca juga: Julian Assange Ditangkap, Bagaimana Nasib Kucing Peliharaannya?
Shipton juga dilaporkan mengunjungi putranya itu setiap Natal di Kedubes Ekuador di London, Inggris.
"DFAT (Departemen Luar Negeri Australia) dan perdana menteri harus melakukan sesuatu," kata Shipton kepada Melbourne Sunday Herald Sun.
"Hal itu bisa diselesaikan untuk kepuasan semua. Ada beberapa pembicaraan dalam pertemuan antara seorang senator dan seorang pejabat senior DFAT untuk mengekstradisi Julian ke Australia," ujarnya
Shipton juga mengaku terkejut melihat keadaan putranya ketika ditangkap di Kedubes Ekuador pada Kamis lalu.
John Shipton – who was secretary of the Wikileaks Party when his son tried to run for a Senate seat in 2013 national elections – reportedly visited Assange every Christmas at the Ecuadorian embassy in London after he sought refuge there in 2012. pic.twitter.com/pbKDqqSJFQ
— Eddie Du (@Edourdoo) 14 April 2019
"Saya melihat cara mereka menyeretnya menuruni tangga. Dia tidak terlihat baik. Saya berusia 74 tahun dan saya terlihat lebih baik darinya yang berusia dia 47 tahun. Ini sangat mengejutkan," tuturnya
"Selama berbulan-bulan dia hidup seperti tahanan keamanan tinggi, dia bahkan tidak bisa pergi ke toilet. Ada kamera yang mengawasi setiap gerakannya," ucapnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Jumat lalu, Assange tidak akan menerima perlakuan khusus dari Australia.
Seperti diketahui, Assange merupakan warga Australia yang mencari perlindungan di kedutaan besar Ekuador dengan jaminan, sambil menunggu ekstradisi ke Swedia.
Baca juga: Pakar HAM PBB Sebut Assange Terancam Disiksa Jika Diekstradisi ke AS
Di sana, dia bakal menghadapi tuduhan penyerangan secara seksual dan pemerkosaan, yang selalu dibantahnya.
Anggota parlemen Inggris pada Sabtu mendesak pemerintah untuk memprioritaskan setiap tawaran ekstradisi yang mungkin dibuat Swedia terhadap Assange atas tuduhan tersebut.
Sementara, jaksa Swedia telah membatalkan penyelidikan awal atas tuduhan pemerkosaan pada 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.