Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Berdampak Negatif ke Anak, Nepal Larang Game PUBG

Kompas.com - 12/04/2019, 11:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KATHMANDU, KOMPAS.com - Pemerintah Nepal dilaporkan melarang permainan battle royal PlayerUnknown's Battlegrounds, atau yang dikenal dengan istilah beken PUBG.

Larangan itu diumumkan Otoritas Telekomunikasi Nepal (NTA) setelah banyak komplain bahwa game itu memberi dampak buruk kepada anak.

PUBG yang dirilis untuk PC pada 2017, dan smartphone akhir 2018, berisi tentang 100 pemain yang datang ke sebuah medan dengan parasut.

Baca juga: Dilarang Orangtuanya Bermain PUBG, Remaja di India Bunuh Diri

Setiap pemain bakal saling melenyapkan dengan senjata yang sesuai dengan kemampuan mereka. Pemain atau tim yang bertahan paling akhir menjadi pemenang.

Dilansir Himalayan Times Jumat (12/4/2019), juru bicara NTA Prasad Aryal mengatakan, mereka memerintahkan provider untuk memblokir server PUBG.

Langkah itu dilakukan setelah NTA menerima rekomendasi dari Divisi Kejahatan Kepolisian Metropolitan, Teku, menyusul adanya keluhan dari sekolah dan instansi kantor.

Kepala Pengawas Senior Dhiraj Pratap Singh menjelaskan, mereka menerima laporan keluhan dari delapan sekolah dan 25 instansi sebulan terakhir.

Dalam laporan, sekolah maupun instansi mengeluh game itu membuat kecanduan dan mengganggu belajar murid maupun menurunkan kinerja pegawai.

Reuters via Asia One memberitakan, Wakil Direktur NTA Sandip Adhikari berkata memang tidak ada insiden berkaitan maraknya PUBG.

Meski begitu, para orangtua khawatir karena anak mereka menjadi malas belajar, serta malas mengerjakan kegiatan yang dilakukan di rumah.

Kasus paling mencolok yang dilaporkan adalah anak melemparkan ponselnya ke orangtua saat diminta belajar dan menghentikan main.

"Menyusul adanya keluhan, kami mempelajari efek buruk permainan itu dan memerintahkan pelarangan di sejumlah negara bagian," terang Singh.

Larangan yang berlaku mulai Kamis (11/4/2019) itu mendapat perhatian dari Koordinator Federasi Penjaga Nepal Subhaprabhat Bhandari.

Dalam pandangannya, melarang game yang terkenal dengan kutipan winner, winner chicken dinner itu tidak akan menyelesaikan persoalan.

"Berapa lama larangan ini bakal bertahan? Apalagi anak sekarang sangat hebat sehingga mereka bisa mencari celah dari pemblokiran itu," papar Bhandari.

Karena itu, dia mengusulkan pendekatan kepada anak-anak merupakan cara yang paling jitu untuk mencegah permainan seperti itu.

Baca juga: Masa Ujian Selesai, Kota di India Ini Cabut Larangan Main PUBG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com