Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bawah Tanah di Jepang Terlambat Satu Menit akibat Ulah Seorang Penumpang

Kompas.com - 12/04/2019, 11:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NAGOYA, KOMPAS.com — Jepang terkenal dengan ketertiban dan kedisiplinan masyarakatnya. Keterlambatan kerap kali dianggap sebagai hal tabu yang sangat dihindari.

Bukti penghargaan akan waktu di Jepang dapat dilihat dari ketepatan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta.

Bahkan saat kereta berangkat lebih cepat 20 detik, manajemen operasional kereta sampai membuat permintaan maaf secara resmi kepada publik.

Namun, di Nagoya, Prefektur Aichi, pada Sabtu (6/4/2019) pekan lalu, terjadi insiden yang menyebabkan kereta terlambat berangkat hingga satu menit.

Dilansir Japan Today, insiden tersebut terjadi pada kereta bawah tanah Higashiyama yang akan berangkat dari Stasiun Sakae pada pukul 20.40 waktu setempat.

Baca juga: Kereta di Jepang Berangkat Lebih Cepat 20 Detik, Manajemen Minta Maaf

Keterlambatan tersebut disebabkan ulah salah satu penumpang paruh baya yang sengaja menghalangi pintu kereta yang akan menutup dengan tangannya.

Aksi oknum penumpang itu sempat terekam kamera salah seorang warga yang kemudian mengunggahnya ke media sosial Twitter, salah satunya melalui akun @rudo2014.

Dalam rekaman tersebut terlihat bagaimana seorang pria tua yang mengenakan topi dan membawa kantong plastik, membuka paksa pintu kereta yang hendak menutup.

Dia kemudian menempatkan telapak tangannya di antara pintu yang menyebabkan pintu kereta berulang kali terbuka setelah gagal menutup.

Seorang penumpang lain sempat berusaha menarik tangan pria itu agar bisa menutup, tetapi pria tersebut memberontak. Dia kemudian beralih menempatkan kakinya di jalur pintu.

Seorang petugas stasiun sampai harus mengawasi pria tersebut agar tidak menghalangi pintu supaya pintu kereta dapat menutup rapat dan kereta dapat diberangkatkan.

Akibat aksi pria tersebut, pintu kereta sempat membuka dan menutup setidaknya tujuh kali dan kereta terlambat berangkat selama sekitar 1 menit.

Baca juga: Mengapa Bangsa Jepang Terobsesi dengan Ketepatan Waktu?

Tindakan pria tua itu dengan cepat menjadi topik pembicaraan di media sosial dan acara televisi. Banyak yang lantas mengaitkan sikap pria tersebut dengan Rogai, istilah untuk masalah yang disebabkan warga senior karena kontrol yang berlebihan terhadap kaum muda.

"Mereka seharusnya menahan pria itu karena sudah mengganggu jalannya bisnis," tulis komentar salah seorang pengguna Twitter.

"Harus ada aturan yang memperbolehkan penumpang lain mendorongnya keluar dan meninggalkannya di peron," tulis komentar lainnya.

Biro transportasi kota Nagoya telah membuat pernyataan terkait insiden tersebut dan meminta kepada penumpang untuk dapat menahan diri dari perilaku merugikan kepentingan dan keselamatan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com