Mereka juga memilih pesawat Junkers W33 yang memiliki desain dan jenis pesawat yang kuat. Setelah beberapa hari menunggu cuaca membaik, pesawat akhirnya terbang pada 12 April 1928.
Kesulitan lain muncul, para pilot terkendala bahasa karena navigator merupakan orang Irlandia. Jadi mereka mengerjakan sistem pesawat dengan tanda tertentu dan jabat tangan agar semua mudah.
Tak hanya di situ saja, kesulitan juga harus mereka hadapi ketika berada di udara. Sistem pesawat mulai tak normal, cuaca mulai berubah, cahaya mati dan mengakibatkan kseulitan sistem navigasi.
Tujuan yang mereka tuju harusnya New York, namun harus berganti di Pulau Greenly, Kanada. Pulau ini biasanya tertutup es dan pada saat kedatangan pilot, sekitar 14 orang tinggal di sana.
Pesawat itu sendiri dikirim kembali ke Jerman melalui kapal karena ketidakmampuannya untuk lepas landas dari permukaan es yang menyelimuti pulau itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.