VATICAN CITY, KOMPAS.com - Sebuah tindakan mengejutkan dilakukan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dalam pertemuan dengan pemimpin Sudan Selatan di Vatikan.
Saat bertemu dengan para pemimpin Sudan Selatan itu, Paus Fransiskus tiba-tiba berlutut dan mencium kaki baik pejabat pemerintah maupun oposisi.
Dilansir New York Times Kamis (11/4/2019), Paus Fransiskus langsung berlutut dan mencium kaki Presiden Salva Kiir saat dirinya mendekat.
Baca juga: Paus Fransiskus: Yerusalem Ada untuk Umat Kristen, Yahudi, dan Muslim
Kemudian dia beralih mencium kaki Riek Machar, mantan wakil Kiir yang menjadi oposisi, serta tiga wakil presiden Sudan Selatan.
Bukan tanpa alasan Paus asal Argentina itu melakukan gestur tersebut. Reuters memberitakan, gestur itu sebagai bentuk penghormatan atas kesepakatan gencatan senjata kedua kubu.
Gestur tersebut muncul di tengah retret spiritual kedua pemimpin di Vatikan, dan beberapa jam setelah militer menggulingkan kekuasaan Presiden Sudan Omar al-Bashir.
Sudan Selatan capai kemerdekaan dari Sudan pada 2011. Desember 2013, negara itu dilanda perang sipil yang membunuh 400.000 orang, dan membuat jutaan warganya mengungsi.
"Sebagai saudara, saya meminta kalian untuk berdamai. Saya meminta dari lubuk hati saya yang terdalam," ujar Paus Fransiskus kepada pemimpin Sudan Selatan.
Incredible video of Pope Francis on his knees kissing the feet of the leaders of South Sudan, who have completed a 2 day spiritual retreat at the Vatican, where the Pope has called for peace and reconciliation in the country, and that he wishes to visit South Sudan pic.twitter.com/BEBXj2kLPy
— Catholic Sat (@CatholicSat) April 11, 2019
Dia melanjutkan, dua kubu pastinya akan kembali bertikai. Namun, dia meminta agar pertikaian itu diselesaikan secara internal.
"Di depan rakyat kalian, tetaplah berpegangan tangan sehingga kalian akan dikenang sebagai bapak pendiri bangsa," imbuh Paus Fransiskus.
September tahun lalu, Kiir dan Machar menandatangani perjanjian damai di Etiopia. Kamis kemarin, mereka melakukan retret di kediaman Paus.
Perjanjian damai lain telah gagal. Pakar menyatakan, perjanjian ini bakal bergantung kepada nasib Sudan setelah Bashir digulingkan.
Sebab bersama Presiden Uganda Yoweri Museveni, Bashir merupakan penjamin kesepakatan. Karena itu, kepergiannya bisa mendatangkan masalah bagi upaya perdamaian.
Baca juga: Presiden Sudan Selatan Bakal Bertemu Pemimpin Pemberontak di Vatikan
Selama bertahun-tahun, Vatikan berusaha supaya Sudan Selatan mendapatkan damai. Jadi, mereka mencari momentum dalam gencatan senjata ini.
Menghadapi Kiir dan Machar, Paus 82 tahun itu mengatakan bahwa tatapan Tuhan saat ini mengarah kepada mereka dalam upaya mempertahankan perdamaian.
Paus Fransiskus mendesak supaya mereka melihat apa yang menyatukan daripada perbedaan seraya berkata rakyat sudah jengah dengan konflik selama lima tahun itu.
"Orang-orang sudah lelah dengan konflik yang terjadi. Ingatlah ini bahwa dengan perang, semua yang kalian sayangi bakal menghilang," tegas dia.
Dia kemudian meminta izin mendekat kepada para pemimpin, dan di saat itulah Paus Fransiskus berlutut serta mencium kaki mereka.
Baca juga: Pemberontak Sudan Selatan Lepaskan 3 Warga Asing Pekerja Minyak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.